Mengenal Lebih Dekat Jakarta dan JIEC, Venue Gelaran Seri Kesembilan Formula E 2022

JAKARTA - Putaran Ke-9 Formula E 2022 akan digelar di Jakarta, Indonesia. Ini pertama kalinya dalam sejarah Formula E dihelat di Indonesia.

Balapan Formula E Jakarta akan dihelat di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, 4 Juni.

Sebelum digelarnya perlombaan yang dihelat, berikut hal-hal yang perlu diketahui mengapa Jakarta menjadi kota yang tepat untuk gelaran Formula E.

Kota Metropolitan

Berada di pantai barat laut Jawa, Jakarta menjadi kota terbesar Asia Tenggara yang juga menjadi kota terpadat di pulau ini. Dengan luas 664.01km2, Jakarta menjadi rumah bagi hampir 11 juta penduduk, membuat kota ini dinobatkan sebagai perkotaan terbesar kedua di dunia setelah Tokyo.

Kota Tua yang Modern

Jakarta merupakan kota yang dikenal sebagai wilayah modern. Namun di samping itu, Jakarta juga merupakan kota tertua yang terus dihuni di Asia Tenggara. Didirikan pada abad keempat sebagai Sunda Kelapa ya g merupakan pelabuhan perdagangan penting bagi Kerajaan Sunda, hingga kini sisa perjalanan itu masih dapat ditemukan di sisi Utara Jakarta.

Sirkuit Formula E Jakarta. (Foto: Dok. Situs resmi Formula E)

Kota Fenomena Global

Sulit untuk tak mengatakan bahwa Jakarta masuk dalam kota yang yang punya kepentingan global. Sebagai Alpha World City, Jakarta diakui sebagai pusat penghubung untuk keuangan dan hukum dunia dan merupakan pusat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, bersama dengan rumah Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

Masa Lalu dan Masa Kini yang Beriringan

Di masa lalu dan saat ini, Jakarta tetap menjadi kota yang terus bergerak dalam iringan budaya dan arsitektur, yang mencerminkan pengaruh Melayu, Jawa, Belanda, Arab, dan Cina. Hingga masa modern ini, Jakarta masih memiliki sisa peninggalan kolonial dalam bentuk arsitektur koko di Kota Tua Jakarta.

Monumen Nasional Sebagai Ikon

Jakarta bagian pusat menjadi salah satu tempat wisata yang berkembang pesat di kalangan turis. Berkat latar belakang melting pot, dengan ikon terkenal seperti Masjid Istiqlal sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Gereja Katedral dan Museum Sejarah Jakarta.

Selain itu Jakarta juga punya ikon kota yang paling terkenal yaitu Monumen Nasional, sebuah obelisk setinggi 132m di tengah Lapangan Merdeka. Monumen, dengan api yang ditutupi dengan emas murni itu melambangkan perjuangan Indonesia untuk dan pencapaian kemerdekaan tertinggi.

Tugu Monumen Nasional (Monas) dan bus listrik di Jakarta. (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Kota dengan Tantangan

Jakarta menjadi kota yang menghadapi tantangan besar dari perubahan iklim dan banjir. Kota ini tenggelam hingga 17cm setiap tahun, yang, bersama dengan naiknya permukaan laut akibat perubahan iklim, menjadikan Jakarta sebagai kota yang terdampak darurat iklim.

Tidak ada waktu yang lebih penting bagi Formula E dan inisiatif yang berfokus pada lingkungan lainnya untuk bergabung dalam perjuangan kota untuk masa depan yang lebih hijau.

Jakarta Kota yang Terus Bergerak

Seperti di kota besar mana pun yang berkembang pesat, polusi udara dan penggunaan bahan bakar fosil merupakan masalah utama bagi Jakarta, tetapi waktu terus berubah.

Pada September 2019, pemerintah menetapkan target 10.051 e-bus pada 2030, dengan lebih dari 50 persen elektrifikasi armada pada 2025 dan elektrifikasi penuh pada 2030.

Pada tahun 2025 jutaan kendaraan roda dua listrik juga direncanakan mulai digunakan di jalan-jalan kota, hal itu mulai terealisasi dengan lebih dari selusin produsen yang sejauh ini telah mendirikan fasilitas kendaraan listrik di Indonesia.

Pada tahun 2016, pejabat di Jakarta berkomitmen untuk mengurangi konsumsi air dan energi kota sebesar 30 persen, dan memasukkan 30 persen energi dari sumber terbarukan pada tahun 2030.

Proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru dilarang mulai tahun 2023, dan inisiatif tenaga surya terbukti menjanjikan, dengan panel surya dipasang di hampir 100 sekolah.

Sirkuit JIEC, venue Formula E Jakarta. (Foto: Dok. Situs resmi Formula E)

Kota Baru yang Bergabung ke Formula E

Selain Seoul, Jakarta adalah salah satu dari dua kota baru yang bergabung dalam kalender Formula E musim ini. Kedua lokasi merupakan langkah signifikan untuk kejuaraan. Jakarta E-Prix 2022 akan menjadi balapan motor internasional pertama di Indonesia sejak kunjungan seri GP2 Asia 2008.

Warisan Asia

Sementara trek di Jakarta adalah dunia baru bagi para pebalap, Asia adalah salah satu benua yang paling banyak dikunjungi kejuaraan. Formula E telah menggelar balapan di benua itu sebanyak 16 kali sejak 2014, dan balapan Formula E pertama berlangsung di Beijing, sedangkan yang ke-50 diadakan di Hong Kong.

Sebelum musim ini, kejuaraan telah melihat balapan di lima lokasi Negara Asia termasuk Hong Kong dan Beijing, seri ini telah memukau penonton di Putrajaya Malaysia, Diriyah di Arab Saudi dan Sanya di Laut Cina Selatan.

Sirkuit E-Prix Jakarta membuat dua pebalap yaitu Lucas di Grassi (ROKiT Venturi Racing) dan Sam Bird (Jaguar TCS Racing) punya kenangan yang sangat baik tentang balap di Asia. Di Grassi telah naik podium tujuh kali di benua itu, sementara Bird telah memenangkan seperempat dari semua Formula E balapan di lima lokasi.

Mereka berdua berharap bisa menambahkan Jakarta sebagai tempat dimana mereka bisa mendapat piala.

Bentuk Lintasan

Lintasan di Jakarta kurang lebih sama panjangnya dengan lintasan E-Prix New York City di Red Hook. Dengan panjang 2,37 km, sirkuit ini berada di kawasan Ancol, di pesisir Teluk Jakarta dan Laut Jawa.

JIEC adalah trek yang dirancang khusus untuk menciptakan warisan abadi di kota dan menghidupkan kembali area tersebut setelah pandemi.

Bentuk lintasan yang ada terinspirasi Kuda Lumping, sebuah tarian tradisional Jawa yang menggambarkan pasukan berkuda yang terbuat dari anyaman bambu dan dihiasi dengan cat dan kain.

Tarian yang tidak menentu memberi jalan kepada seorang penari dalam keadaan mengalir, seperti kesurupan, menampilkan kekuatan dan daya tahan fisik yang luar biasa.

Dengan begitu, sirkuit ini akan memberikan kesan sirkuit yang cepat dan mengalir selepas tikungan 4 hingga Tikungan 13. Tikungan 11 dan attack mode tikungan 16 juga diatur sedemikian rupa untuk memberi pengemudi ruang ekstra untuk menciptakan kecepatan hingga batas mutlak.