Ini Penyebab Robot Penjelajah China Zuhrong di Mars Masuki Mode Hibernasi Hingga Desember

JAKARTA - Terakhir kalinya mendengar kabar robot penjelajah China, Zhurong adalah menemukan gempa terbesar di Mars. Namun  kini ia telah dialihkan ke mode tidak aktif sambil menunggu badai debu di permukaan planet tersebut mereda.

Menurut pernyataan resmi Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA), penjelajah Mars bertenaga surya itu saat ini sudah memasuki keadaan tidak aktif karena badai pasir dan debu musim dingin dan lokal.

Zhurong memasuki hibernasi pada 18 Mei, dengan suhu sekitar minus 4 derajat Fahrenheit (minus 20 derajat Celcius) selama hari Mars lokal dan minus 148 F (minus 100 C) pada malam hari.

Pada pertengahan Juli, suhu akan turun lebih jauh. Cuaca berdebu dan suhu lingkungan yang sangat rendah di musim dingin Mars akan menyebabkan penurunan kapasitas pembangkit listrik dari sayap surya Zuhrong.

Sementara itu pengorbit Tianwen 1 China, yang mengirimkan Zhurong ke Mars pada Mei lalu, juga mendeteksi aktivitas badai pasir dan debu di atas area pendaratan Zhurong di Utopia Planitia dengan kamera resolusi sedang.

Para ilmuwan akan terus menggunakan pengorbit Tianwen-1 untuk memantau cuaca di belahan bumi selatan Mars. Pengorbit menerapkan eksplorasi penginderaan jauh dari cakupan global Mars, dan area pencitraan saat ini terutama terkonsentrasi di garis lintang tinggi belahan bumi selatan Mars.

Meski begitu, Zhurong memiliki tubuh yang akan membantunya bertahan dari tantangan suhu musim dingin, badai pasir dan debu.

Termasuk kemampuan untuk memiringkan panel surya dan memaksimalkan pengumpulan sinar matahari serta lapisan anti-debu khusus pada panel.

Bahkan, penjelajah Zhurong akan dapat secara mandiri mendeteksi peningkatan tingkat energi matahari dan menyalakannya sekali lagi.

Penjelajah tersebut diperkirakan akan melanjutkan aktivitasnya lagi pada Desember mendatang, dengan awal musim semi di belahan bumi utara dan pembersihan badai debu lokal.

Melansir Space, Rabu, 24 Mei, Zhurong tidak sendirian dalam keadaan darurat di sana, pendarat InSight NASA, yang tiba di Planet Merah pada November 2018, juga sedang berjuang untuk menghasilkan tenaga surya yang cukup untuk melanjutkan operasi.

Sebaliknya, penjelajah Curiosity and Perseverance NASA dapat melanjutkan perjalanan mereka melintasi permukaan Mars terlepas dari musim, karena mereka ditenagai oleh generator termoelektrik radioisotop, sejenis tenaga nuklir.

Demikian pula, penjelajah Yutu China yang berada di Bulan juga diperintahkan untuk memasuki keadaan tidak aktif pada malam bulan, yang berlangsung sekitar 14 hari Bumi.