Pakai Masker dan Ukur Suhu di Sekolah, Mataram Tetap Laksanakan Prokes Selama PTM Penuh
MATARAM - Protokol kesehatan (prokes) tetap dilaksanakan selama pembelajaran tatap muka (PTM) penuh di sejumlah sekolah di Kota Mataram. PTM penuh di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berlangsung mulai Selasa 24 Mei.
"Alhamdulillah, anak-anak tetap menggunakan masker di dalam ruang kelas meskipun PTM penuh sudah diizinkan," kata Kepala SDN 17 Mataram Fitriatun Aini di Mataram, dikutip Antara, Rabu 25 Mei.
Selain di SDN 17 Mataram, kondisi serupa juga terlihat di sekolah tingkat SMP sederajat.
Menurut Fitriatun, sebelum dan sampai diberlakukan PTM penuh 100 persen, penerapan prokes COVID-19 di sekolah tidak pernah kendor.
Apalagi, sesuai arahan dari Dinas Pendidikan Kota Mataram, meminta agar penyediaan infrastruktur pencegahan COVID-19 di sekolah harus tetap diaktifkan kendati diberlakukan PTM penuh.
"Jadi, meskipun PTM penuh sudah diberlakukan, semua kebiasaan anak-anak ketika masuk lingkungan sekolah tetap dilakukan. Misalnya mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh dan menggunakan masker termasuk di dalam ruang kelas," katanya.
Dengan diterapkannya PTM penuh, kata Fitriatun, para siswa sudah mulai belajar normal mulai pukul 07.30 Wita sampai pukul 12.30 Wita, untuk mengejar target kurikulum.
"Sejauh ini untuk penerapan PTM penuh, kita belum ada kendala sebab anak-anak sudah bisa beradaptasi dengan situasi pandemi," katanya.
Selain itu, sebanyak 144 siswa di SDN 17 Mataram sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 sampai dosis kedua, begitu juga untuk para pengajar setempat.
Baca juga:
- Percaya Luhut Mampu Jalani Perintah Jokowi, Komisi VI DPR: Masalah Minyak Goreng Perlu Ketegasan
- Kementan Jelaskan Kabar 5,4 Juta Ternak di Indonesia Terpapar PMK, Silakan Simak!
- Di depan Anggota Bawaslu DKI, Wagub Riza Soal Pemilu 2024: Pertama Kalinya dan Satu-satunya di Dunia
- Luhut Ditugasi Jokowi Atasi Masalah Minyak Goreng, Yan Harahap: Dia Lagi Dia Lagi, Memang Dia Superman?
Lebih jauh Fitriatun menilai, kebijakan PTM penuh yang dikeluarkan Pemerintah Kota Mataram disambut gembira oleh para siswa, orang tua serta para guru.
Pasalnya, PTM penuh dinilai lebih efektif dan fokus dalam penyampaian proses belajar mengajar.
"Kalau belajar dengan sistem dalam jaringan, kami rasakan kurang maksimal. Apalagi, kalau meminta orang tua membantu sebab tidak semua orang tua siswa siap mendampingi anak belajar daring," katanya.
Sementara Intan salah seorang orang tua siswa di SDN 1 Mataram, sangat bersyukur dengan kebijakan PTM penuh yang mulai dilaksanakan Selasa 24 Mei kemarin
"Anak-anak sekarang bisa lebih fokus belajar. Kalau daring, kebanyakan main-main daripada belajar," ujar ibu tiga putri ini.