Yeremia Rambitan Minta Maaf Sudah Lakukan Pelecehan Seksual Verbal kepada Relawan SEA Games 2021 Hanoi: Pelatih Sudah Menegur Saya
JAKARTA- Pebulu tangkis Yeremia Erich Rambitan menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang bernada pelecehan seksual saat berada di SEA Games 2021 Hanoi.
Permintaan maaf itu disampaikan melalui video yang kemudian diunggah di stories Instagram resmi PBSI, Rabu, 25 Mei. Akun NOC Indonesia juga turut disertakan dalam video tersebut.
"Halo semuanya. Atas nama saya pribadi Yeremia saya memohon kepada PBSI, tim NOC Indonesia, dan seluruh pecinta bulu tangkis," kata Yeremia.
Seperti diketahui, video saat Yeremia melontarkan kata-kata tidak senonoh kepada relawan SEA Games sempat meramaikan media sosial.
Di klip yang beredar, Yeremia terdengar mengucapkan "I love you and want f**k you" saat bersama rekan-rekan Pelatnas lainnya di dalam bus.
Baca juga:
- Kemenangannya Diwarnai Kontroversi, Petarung MMA asal Indonesia Adrian Mattheis Ingin Buktikan Diri Saat Tanding Ulang
- Ingin Kariernya Menanjak, Petenis Amatir Angelina Graovac Bikin Akun OnlyFans
- Pebalap Formula E Stoffel Vandoorne Nggak Tahu Penampakan JIEC Ancol, Sirkuit Kebanggaan Anies Baswedan
- Kabar Transfer Liga 1 2022/2023: Klub Gading Marten Rekrut Duo Bestie Jebolan Timnas U-19 Indra Sjafrie
Perbuatannya itu kemudian mendapat kecaman luas dari pengguna berbagai platform jejaring sosial. Sebagai seorang atlet profesional ia dinilai tidak pantas mengeluarkan kata-kata tersebut.
"Pelatih sudah menegur saya dengan keras dan saya pun sudah meminta maaf kepada volunteer tersebut. Sekali saya minta maaf untuk semuanya," ia melanjutkan.
Yeremia merupakan pebulu tangkis yang bermain di sektor ganda putra. Atlet 22 tahun tersebut saat ini berpasangan dengan Pramudya Kusumawardana dan menempati peringkat ke-16 ranking BWF.
Di ajang SEA Games 2021, pasangan ini berhasil mencapai babak final ganda putra nomor perorangan. Namun, mereka kalah dari kompatriot mereka Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sehingga harus puas membawa pulang medali perak.