Dinkes Sulteng: Imunisasi Melindungi Anak dari Penyakit Pemicu Kecacatan
SULTENG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dr. I Komang Adi Sujendra mengemukakan imunisasi meningkatkan kekebalan tubuh anak dari paparan penyakit seperti polio, campak, dan hepatitis.
"Dengan imunisasi, anak-anak terlindungi dari penyakit utamanya penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan. Makan makanan bergizi saja tidak cukup. Harus dimunisasi," katanya di Palu, dikutip dari Antara, Rabu 25 Mei.
Ia menjelaskan, vaksin yang diberikan kepada anak-anak saat imunisasi akan membentuk antibodi dalam tubuhnya yang berfungsi mencegah dan menangkal berbagai virus masuk, hidup dan berkembang dalam tubuhnya.
"Kalau situasi normal seperti sebelum pandemi COVID-19, dari sejak lahir sudah harus diimunisasi. Setelah itu secara terjadwal mengikuti imunisasi berdasarkan umur anak. Imunisasi ini jangan disepelekan," ujarnya.
Oleh sebab itu, I Komang mengajak orang tua di seluruh daerah di Sulteng untuk memanfaatkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di bulan Mei ini untuk mengikutkan anak-anaknya dalam kegiatan imunisasi.
Anak-anak yang menjadi sasaran imunisasi yakni mulai 0 bulan hingga di bawah 12 tahun dapat mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mengikuti imunisasi.
"Kalau tidak diimunisasi, anak-anak berpotensi besar terkena penyakit akibat virus yang saat ini sedang marak seperti hepatitis dan campak-rubella," tambahnya.
Baca juga:
- Luhut Ditugasi Jokowi Atasi Masalah Minyak Goreng, Yan Harahap: Dia Lagi Dia Lagi, Memang Dia Superman?
- Pelanggan Telkomsel Halo Kena Biaya Admin Mulai 5 Juli, YLKI: Batalkan Aturan Itu, Konsumen Sudah Kena PPN Naik
- Gus Yahya Minta Partai Politik Jangan Ekploitasi NU untuk Pemilu 2024, PSI: Khittah NU Nyata!
- Tinggi Banjir Rob Semarang Capai 2 Meter 10 Cm, Fadli Zon: Semoga Lekas Surut
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menjalankan tiga strategi dalam program (BIAN).
Salah satu strategi tersebut adalah imunisasi kejar yang mencakup vaksin polio, jenis oral polio vaccine (OPV) atau vaksin tetes dan inactivated polio vaccine (IPV) atau vaksin suntik, dengan tujuan melengkapi status imunisasi balita yang belum atau terlambat diimunisasi sesuai jadwal.
Selain itu, strategi dalam BIAN juga termasuk imunisasi tambahan campak rubella yang bertujuan untuk memberikan dosis tambahan tanpa memandang status imunisasi, serta pelaksanaan perluasan dan introduksi vaksin baru bertujuan untuk menambah kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu