Bagikan:

JAKARTA - Banjir rob atau air pasang dari laut melanda kawasan pesisir Semarang, Jawa Tengah. Politikus Partai Gerindra Fadli Zon berharap bencana yang diperparah akibat tanggul jebol itu bisa segera reda.

"Semoga banjir rob di Semarang dan sekitarnya lekas surut," kata Fadli dalam akun Twitternya, @fadlizon, Selasa 24 Mei.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkan banjir rob ini berlangsung hingga 25 Mei 2022.

Tak hanya di Semarang, BMKG dalam prediksinya 13 Mei telah memperkirakan potensi bencana banjir rob melanda Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karang tengah Demak, Pantai Rembang, dan pesisir Jawa Timur.

Prediksi banjir rob juga terjadi di pesisir Pantai Tegal, Wonokerto-Pekalongan, Pantai Sari-Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal.

"Selain faktor curah hujan di beberapa wilayah, gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai 1,25-2,5 meter juga memberikan dampak terhadap peningkatan banjir rob di wilayah tersebut," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Selasa 24 Mei.

Terpisah, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya penanganan darurat merespons banjir rob di Semarang serta Pantai Utara Jawa.

Salah satunya, kata dia, dengan menginventarisasi tanggul yang limpas dan apabila ada yang jebol selanjutnya dipasang geobag/jumbo bag sebagai tanggul sementara yang kuat menahan air.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi selaku tim Kementerian PUPR di daerah, menampik banjir rob khususnya di Semarang diakibatkan kerusakan infrastruktur tanggul rob. Dia bilang banjir rob terjadi lantaran tingginya air pasang.

Adek menyampaikan, kondisi terkini banjir rob menurut Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang telah mengalami penyusutan dari data hidrologi pasang surut tinggi muka air laut pada pukul 15.00 WIB mencapai 2 meter 10 cm, atau +210 cm mdpl.

"Alhamdulillah sejak tadi malam pukul 22.00 WIB, ketinggian air pada level +162 cm dpl dan sudah menunjukkan tren menurun," pungkas Adek.