Pemkab Bangka Tengah Cek Pasokan Minyak Goreng, Hasilnya?

JAKARTA - Pemkab Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, terus memantau ketersediaan minyak goreng di tingkat agen maupun pengecer.

"Kami sudah pantau ketersediaan minyak goreng baik di tingkat agen maupun pengecer, hasilnya masih relatif aman," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah Ali Imron di Koba, Selasa 24 Mei.

Menurut dia, rata-rata kebutuhan minyak goreng masyarakat mencapai 30 mililiter/orang/hari. Dengan jumlah pengguna sebanyak 144 ribu orang, maka kebutuhan minyak goreng di Bangka Tengah mencapai 4.320 liter per hari.

"Dengan stok yang ada sekarang, masih bisa bertahan untuk satu bulan ke depan," kata dia, dikutip dari Antara.

Ali juga mengatakan hingga saat ini belum ada pengaruh pembukaan kembali ekspor terhadap ketersediaan minyak goreng di daerah.

"Saat ini pasokan relatif banyak, sangat mudah ditemukan di sejumlah warung kecil dengan harga relatif normal," katanya.

Ia menambahkan harga minyak goreng berbagai jenis dan merek masih normal dengan kisaran Rp14 ribu hingga Rp25 ribu per liter.

"Namun demikian, kita tetap terus pantau jangan sampai terjadi kekurangan pasokan karena bisa memicu kenaikan harga," katanya.

Ali juga mengingatkan kepada pedagang untuk tidak memanfaatkan situasi usai dibukanya ekspor CPO.

"Jangan memanfaatkan situasi, sehingga mekanisme pasar tidak berjalan secara sehat dan normal," katanya.

Sementara itu, seorang petani sawit di Bangka Tengah, Wawan mengatakan harga tandan buah segar (TBS) sawit mulai merangkak naik dalam beberapa hari ini dari Rp1.800 per kilogram naik menjadi Rp2.180 per kilogram.

"Harga TBS sudah mulai naik dalam beberapa hari ini, kemungkinan harga akan terus naik," katanya.