Polisi Eropa Ungkap Penipuan Bermodus Cinta Sesaat Wanita Muda: Sasar Pria Lansia, Kerugian Lebih dari Rp15 Miliar

JAKARTA - Aparat kepolisian tengah menyelidiki penipuan bermoduskan cinta sesaat dengan menggunakan wanita muda, yang menyasar pria lanjut usia (lansia) Italia dengan kerugian diperkirakan mencapai 1 juta euro atau skitar Rp15 miliar.

Para wanita akan dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga dalam upaya untuk meyakinkan pria kesepian di Calabria, Italia selatan, untuk berpisah dengan uang mereka, melansir Euronews 20 Mei.

Mereka sering melakukan hubungan fisik dengan korban mereka, yang berusia antara 70 dan 90 tahun, menurut Badan Kepolisian Eropa, Europol. Berbagai penipuan digunakan untuk membuat para pria meminjamkan uang kepada mereka, termasuk masalah kesehatan pribadi atau penyakit anggota keluarga.

Satu korban kehilangan hampir 20.000 euro atau sekitar Rp309.633.971, sementara yang lain menderita dua serangan jantung setelah salah satu wanita diam-diam memberinya Valium sebelum merampok rumahnya.

Lebih jauh Europol menerangkan, organisasi kriminal di balik penipuan telah dibongkar, dengan 13 penangkapan dilakukan pada Kamis. Penyelidikan kasus ini melibatkan polisi dari Italia, Jerman, Belanda dan Rumania.

"Para korban akan mentransfer sejumlah besar uang kepada para wanita itu. Hanya satu dari korban yang kehilangan hampir 20.000 euro karena tipu daya ini," kata Europol dalam sebuah pernyataan.

"Anggota kelompok kriminal lainnya akan mengumpulkan uang itu dan kemudian mengirimkannya ke Rumania melalui layanan pengiriman uang yang berbeda. Aset kriminal kemudian dicuci di Rumania melalui investasi di real estate, kendaraan dan emas," paparnya.

"Penyelidikan memperkirakan bahwa geng kriminal berhasil mendapatkan lebih dari 1 juta euro atau sekitar Rp15.481.698.570 melalui aktivitas kriminal ini."

"Selama penyelidikan, penegak hukum mengidentifikasi 56 anggota geng kriminal, dengan 16 di antaranya adalah aktor kunci dalam skema tersebut. Penyidik ​​melokalisasi sejumlah tersangka ini di Rumania, Jerman dan terkait dengan Belanda."