Jelang Sore, BEM SI Masih Tunggu Rekan Mahasiswa Aksi Tolak UU Cipta Kerja

JAKARTA - Sejumlah massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mulai berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, untuk menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Para mahasiswa mulai berdatangan sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka mengenakan berbagai almamater kampus masing-masing. Tanpa membawa mobil komando, sang orator menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja lewat pelantang suara.

"Kami datang untuk menolak UU yang memang bermasalah," seru sang orator dengan balasan kepalan tangan rekan mahasiswa lain yang mengelilinginya.

Tak jauh dari kumpulan massa BEM SI, sejumlah massa yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) turut menggelar aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Di kawasan Silang Merdeka Barat Daya Monumen Nasional, Jakarta Pusat, peserta aksi SMRI mulai berorasi. Salah satu orator berorasi di atas mobil komando. Sang orator menyatakan bahwa UU Cipta Kerja akan merugikan pekerja dari berbagai macam sektor.

Lebih lanjut, BEM SI menargetkan peserta aksi sekitar 6.000 mahasiswa dari berbagai universitas. Namun, dalam pantauan VOI sekitar pukul 15.15 WIB, massa aksi yang hadir belum mencapai jumlah yang ditargetkan.

Untuk menunggu rekan mahasiswa lain berkumpul, mereka menggelar salat Asar berjemaah. Selagi menunggu, sebagian mahasiswa mengobrol bersama rekan yang telah tiba.

Di hadapan mahasiswa, aparat kepolisian berjejer memantau kegiatan aksi yang dilakukan. Mahasiswa dan aparat dibatasi oleh kawat berduri dan separator beton di ujung Jalan Medan Merdeka Barat.

Tak banyak aparat kepolisian yang berjaga, hanya sekitar 20 aparat yang berjejer di garis depan. Namun, polisi menyiapkan 650 aparat gabungan antara TNI dan Polri untuk berjaga. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengapresiasi ketertiban dua elemen massa yang menggelar demonstrasi. 

"Pada prinsipnya kita akan mengawal aksi ini karena mereka sudah menyurat dan memberitahukan namun demikian memang saat ini hanya sampai Sapta Pesona saja. kita nego dan mereka akan aksi di sini saja," ungkap Heru saat memantau aksi di lokasi.

Berikut adalah tuntutan dan pernyataan sikap Aliansi BEM Seluruh Indonesia dalam menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini:

1. Mendesak Presiden untuk mengeluarkan PERPPU demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020

2. Mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja

3. Mengecam berbagai tindakan represif Aparatur negara terhadap seluruh massa aksi

4. Mengajak Mahasiswa Seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan.

Aparat kepolisian turut menyiagakan ribuan personel guna mengamankan jalannya aksi unjuk rasa di kawasan Monumen Nasional. Belasan ribu personel gabungan itu terdiri dari TNI, Polri, hingga dari pihak Pemda.

"Sekitar 8000 lebih personel gabungan TNI Polri dan Pemda, serta cadangan 10 ribu yang stand by di Polda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.