Pasukan Ukraina Klaim Ledakkan Kereta Lapis Baja Rusia, Tapi Penasihat Presiden Zelensky Bilang Cuma Kena Rel, Kok Bisa?

JAKARTA - Perbedaan klaim terjadi saat pasukan Ukraina menyebut berhasil meledakkan kereta lapis baja Rusia, sementara pejabat tinggi negara itu menyebutnya hanya mengenai rel Hari Rabu.

Pasukan pertahanan Ukraina lewat unggahan di Facebook mengklaim, berhasil melakukan serangan terhadap kereta lapis baja Rusia di Kota Melitopol, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan, melansir Reuters 19 Mei.

Tidak dijelaskan secara rinci seberapa parah kerusakan yang terjadi. Namun, mereka mengklaim berhasil meledakkan bahan peledak di bawah gerbong yang membawa personel militer Rusia.

Mengutip Newsweek, Anton Gerashchenko, penasihat di Kementerian Dalam Negeri Ukraina, dan Ivan Fedorov, walikota terpilih Melitopol, mengunggah di media sosial bahwa pasukan Ukraina meledakkan kereta lapis baja Rusia.

Gerashchenko mengatakan dalam sebuah unggahan Twitter pada Hari Rabu, bahan peledak diledakkan di bawah gerbong kereta yang membawa personel Rusia.

"Rel kereta api rusak, sejumlah korban dan korban jiwa sekarang sedang ditentukan," tulis unggahan tersebut.

Gerashchenko juga membagikan foto dari apa yang tampaknya menjadi kereta yang ditargetkan, meskipun tidak ada kerusakan parah yang segera terlihat dalam gambar tersebut.

Adapun Fedorov juga secara singkat menyebutkan ledakan itu dalam sebuah unggahan Facebook pada Hari Rabu.

"Partisan Melitopol bersama dengan layanan khusus Ukraina melakukan ledakan jarak jauh dari kereta lapis baja penjajah Rusia," tulis pos tersebut, menurut terjemahan.

Tetapi beberapa jam kemudian, Penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Oleksiy Arestovych memberikan laporan yang bertentangan, mengatakan pasukan Ukraina telah meledakkan rel di depan kereta.

"Para partisan mendapatkannya, meskipun mereka tidak meledakkan kereta lapis baja itu sendiri," katanya dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.

Kendati demikian, Arestovych mengatakan insiden itu menunjukkan bahwa gerakan partisan secara aktif mengganggu pasukan Rusia. Sementara, laporan berita Ukraina mengatakan partisan telah beroperasi secara aktif di Melitopol.