Presiden Biden Kunjungi Korea Selatan dan Jepang, Intelijen Peringatkan Kemungkinan Uji Coba Nuklir dan Rudal Korea Utara

JAKARTA - Intelijen Amerika Serikat memperingatkan kemungkinan adanya uji coba nuklir atau rudal jarak jauh atau keduanya, selama hingga setelah kunjungan Presiden Joe Biden ke Korea Selatan dan Jepang mulai minggu ini, kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

"Intelijen kami memang mencerminkan kemungkinan asli bahwa akan ada uji coba rudal lebih lanjut, termasuk uji coba rudal jarak jauh, atau uji coba nuklir, atau terus terang keduanya, pada hari-hari menjelang, pada, atau setelah perjalanan presiden ke wilayah tersebut," kata Sullivan dalam pengarahan di Gedung Putih, melansir Reuters 19 Mei.

"Kami sedang mempersiapkan segala kemungkinan," sambungnya.

Sullivan mengatakan Amerika Serikat berkoordinasi erat dengan Korea Selatan dan Jepang. Dia juga telah membahas Korea Utara dengan rekannya dari China Yang Jiechi dalam panggilan telepon pada Hari Rabu.

Sullivan mengatakan, Amerika Serikat siap untuk membuat penyesuaian jangka pendek dan jangka panjang pada postur militernya seperlunya, "untuk memastikan bahwa kami memberikan pertahanan dan pencegahan kepada sekutu kami di kawasan itu, dan bahwa kami menanggapi setiap provokasi Korea Utara."

Perjalanan Presiedn Biden pada 20-24 Mei akan menjadi yang pertama ke Asia sebagai presiden. Ini akan mencakup pertemuan puncak pertamanya dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang mulai menjabat pada 10 Mei.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Biden tidak akan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Selatan selama kunjungannya ke Korea Selatan, yang dimulai pada Hari Jumat, setelah mengatakan pekan lalu bahwa dia sedang mempertimbangkan perjalanan semacam itu.

"Dia tidak akan mengunjungi DMZ, tidak dalam kunjungan kali ini," ujar juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Sebelumnya, para pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan Korea Utara tampaknya bersiap untuk menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) menjelang perjalanan Biden ke Korea Selatan, bahkan ketika negara itu memerangi wabah besar COVID-19.

Terpisah, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Kim Tae-hyo mengatakan tes semacam itu tampaknya sudah dekat, sementara seorang pejabat AS mengatakan itu bisa terjadi secepat Kamis atau Jumat.

Kim Tae-hyo mengatakan "Rencana B" telah disiapkan jika terjadi "provokasi" kecil atau besar Korea Utara, yang dapat melibatkan perubahan jadwal KTT.

Diketahui, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal berulang kali sejak Presiden Biden menjabat tahun lalu, dengan tahun ini melanjutkan peluncuran ICBM untuk pertama kalinya sejak 2017. Setelah setiap peluncuran, Washington mendesak Korea Utara untuk kembali berdialog, tetapi tidak ada tanggapan.