Jumlah Pejuang Mariupol yang Menyerahkan Diri Jadi 959 Orang, Pejabat Ukraina: Negara Melakukan Upaya Maksimal
JAKARTA - Otoritas Rusia mengumumkan hampir 700 orang pejuang Ukraina menyerah dan meletakkan senjata di Mariupol, menjadikan jumlahnya saat ini 900 orang lebih, sementara pejabat Kyiv menolak berkomentar.
Lebih dari sehari setelah Ukraina mengumumkan telah memerintahkan garnisunnya di Mariupol untuk mundur, hasil akhir dari pertempuran paling berdarah di Eropa selama beberapa dekade masih belum terselesaikan.
Para pejabat Ukraina menolak berkomentar secara terbuka tentang nasib para pejuang yang telah membuat pendirian terakhir mereka di pabrik baja Azovstal, bertahan saat Mariupol diambil alih oleh pasukan Rusia.
"Negara melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyelamatan personel layanan kami," kata juru bicara militer Oleksandr Motuzaynik dalam konferensi pers, seperti melansir Reuters 19 Mei.
"Informasi apa pun kepada publik dapat membahayakan proses itu," sambungnya.
Rusia mengatakan sebanyak 694 pejuang telah menyerah semalam, sehingga jumlah total orang yang meletakkan senjata menjadi 959.
Sementara itu, pemimpin separatis pro-Rusia yang menguasai daerah itu, Denis Pushilin, seperti dikutip oleh kantor berita lokal DNA mengatakan, komandan utama masih berada di dalam pabrik.
Sebelumnya, pejabat Ukraina telah mengkonfirmasi penyerahan lebih dari 250 pejuang pada Hari Selasa, tetapi mereka tidak mengatakan berapa banyak lagi yang ada di dalam.
Walikota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan, Presiden Volodymyr Zelensky, Palang Merah dan PBB terlibat dalam pembicaraan tetapi tidak memberikan rincian.
Tetapi, penyerahan pabrik baja memungkinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengklaim kemenangan yang langka.
Ini juga menandakan akhir dari pengepungan hampir tiga bulan di kota pelabuhan berpenduduk lebih dari 400.000 orang, di mana Ukraina mengatakan puluhan ribu orang tewas di bawah pemboman Rusia.
Pejabat Ukraina telah berbicara tentang mengatur pertukaran tahanan, tetapi Moskow mengatakan tidak ada kesepakatan seperti itu yang dibuat untuk para pejuang, yang kebanyakan berasal dari unit sayap kanan (Resimen Azov).
Baca juga:
- Bukan Cuma Ustaz Abdul Somad, Pendeta Amerika Serikat Ini Dilarang Berkhotbah di Singapura Karena Menyinggung Umat Islam
- Sindir Uji Coba Senjata Hipersonik AS, Rusia: Uji Coba Mereka Tidak Mencapai Mach 5, Rudal Kinzhal Kami Mencapai Mach 8
- Puji Perjuangan Pasukan Ukraina Selama 82 Hari di Azovstal Mariupol, Penasihat Presiden: Mengubah Arah Perang
- Tegas Peringatkan Rusia, Menhan Finlandia: Kami Tidak Takut dan akan Bertahan Hingga Penduduk Terakhir
Rusia mengatakan lebih dari 50 pejuang yang terluka telah dibawa untuk perawatan ke rumah sakit, sementara lainnya telah dibawa ke penjara, keduanya di kota-kota Ukraina yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia.
Adapun Kementerian Pertahanan Rusia memposting video tentang apa yang dikatakannya sebagai pejuang Ukraina yang menerima perawatan di rumah sakit setelah menyerah di Azovstal.
Seorang pria yang ditunjukkan berbaring di tempat tidur mengatakan dia memiliki akses ke makanan dan dokter, sementara yang kedua mengatakan dia telah diperban dan tidak memiliki keluhan tentang perawatannya. Tidak mungkin untuk memastikan apakah orang-orang itu berbicara dengan bebas.
Diketahui, Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin secara pribadi menjamin perlakuan manusiawi terhadap mereka yang menyerah. Tapi, politisi Rusia lainnya telah menyerukan agar mereka ditahan dan bahkan dieksekusi.