Harum Energy Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Kiki Barki Raup Pendapatan Rp2,17 Triliun dan Laba Rp898 Miliar di Kuartal I 2022
JAKARTA - Perusahaan tambang milik konglomerat Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di kuartal I 2022. Pendapatan dan laba perseroan mampu tumbuh signifikan di tiga bulan pertama tahun ini.
Dalam laporan keuangan Harum Energy, dikutip Rabu 11 Mei, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar 62,8 juta dolar AS atau sekitar Rp898 miliar di kuartal I 2022. Raihan ini melejit 256,5 persen dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang hanya 17,6 juta dolar AS.
Melonjaknya laba seiring dengan kenaikan pendapatan HRUM sebesar 166,6 persen menjadi 152,2 juta dolar AS (sekitar Rp2,17 triliun) di kuartal pertama 2022. Sebagai perbandingan, pada kuartal pertama 2021 HRUM membukukan pendapatan 57,08 juta dolar AS.
Secara rinci, pendapatan Harum Energy terdiri atas pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, yakni penjualan batubara ekspor sebesar 149,38 juta dolar AS.
Disusul oleh pendapatan sewa, diantaranya sewa alat berat senilai 966.491 dolar AS, Jalan pengangkutan senilai 933.568 dolar AS, dan pendapatan dari sewa time , freight dan voyage charter senilai 891.248 dolar AS.
Baca juga:
- Perbesar Portofolio Nikel, Harum Energy Milik Konglomerat Kiki Barki Rogoh Kocek Rp392,39 Miliar Tambah Kepemilikan Saham di PT Infei Metal Industry
- Harum Energy, Perusahaan Tambang Batu Bara Milik Konglomerat Kiki Barki Raup Pendapatan Rp2,9 Triliun dan Laba Rp536 Miliar
- Harum Energy, Perusahaan Tambang Batu Bara Milik Konglomerat Kiki Barki Raup Pendapatan Rp1,6 Triliun di Semester I 2021
Adapun pelanggan yang memiliki transaksi melebihi 10 persen dari jumlah pendapatan neto yakni kepada China Huaneng Group Fuel Co., Ltd senilai 96,21 juta persen dan kepada Equentia Natural Resources Pte., Ltd senilai 17,05 juta dolar AS.
Sejumlah beban HRUM turut naik seiring naiknya pendapatan. Beban pokok pendapatan misalnya, naik 80,46 persen menjadi 85,26 juta persen. Beban penjualan naik 103,9 persen menjadi 6,37 juta dolar AS, serta beban umum dan administrasi yang naik tipis 5,6 persen menjadi 6,47 juta dolar AS.