Polda Banten Catat, Ada 77 Kasus Kejahatan Selama Arus Mudik Lebaran 2022
JAKARTA - Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga menyebutkan, angka kejahatan di wilayah Banten selama operasi Ketupat Maung 2022 dilakukan cenderung menurun dibanding tahun 2021 lalu.
Meski angka kejahatan dapat ditekan, namun kejahatan yang masih mendominasi selama arus mudik masih terkait kecelakaan lalu lintas.
"Untuk jenis kejahatan paling tinggi pada operasi ketupat maung 2022 adalah kecelakaan lalu lintas, sebanyak 18 kasus," kata Kombes Shinto dalam keterangan yang diterima VOI di Jakarta, Selasa, 10 Mei.
Sementara data kejahatan jalanan lainnya seperti kasus perdagangan manusia, pengerusakan, UU ITE, penculikan, penganiayaan berat dan illegal fisihing masih tergolong rendah.
"Tahun 2022, ada sebanyak 77 kasus kejahatan. Sebelumnya tahun 2021 terdapat 133 kasus kejahatan. Angka kejahatan ini menurut 42,1% di tahun 2022," ujarnya.
Baca juga:
- Usut Kasus Pemerasan dan Penipuan Open BO, Polisi Bakal Panggil Korban Minggu Ini
- Lebih Percaya Paranormal daripada Polisi, 6 Orang di Lebak Banten Malah Dipukuli Warga karena Masuk Kebun Orang Tanpa Izin
- Nekat! 9 Begal di Kebayoran Baru Coba Rampas Motor Milik Anggota TNI Kodam Jaya, Begini Akibatnya...
- Komplotan Remaja yang Keroyok Peziarah di TPU Cipete Dijadikan Tersangka, Tidak Ditahan Tapi Wajib Lapor
Kombes Shinto menilai, Polda Banten berhasil menekan angka kejahatan selama operasi Ketupat Maung 2022. Hal tersebut karena adanya kerjasama tim di lapangan dan instansi terkait lainnya.
"Angka kejahatan menurun tentunya berkat partisipasi masyarakat," ucapnya.
Kombes Shinto juga mengapresiasi masyarakat yang telah berupaya memberantas kejahatan bersama pihak Kepolisian.
"Masyarakat terus bersama-sama menjaga lingkungan kita untuk prevent terhadap kejahatan," katanya.