Kesaksian Korban yang Dikeroyok Saat Tegur Orang Main Petasan di Makam Wakaf
JAKARTA - Komar menjadi korban sekolompok orang di pemakaman wakaf di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Komar menceritakan peristiwa itu terjadi pada Selasa, 3 Mei sekitar pukul 09.00 WIB. Kejadian itu berawal saat dirinya tengah mengaji kubur di makam Wakaf keluarganya.
Namun saat tengah berdoa, ada sekelompok orang yang tengah bermain petasan. Alhasil, komar menegur kelompok tersebut.
"Tiba-tiba ada yang masang petasan di tengah kuburan itu, saya kan kaget. 'Lagi pada ngaji, lagi pula kan engga sopan, masang petasan," kata Komar saat ditemui di rumahnya di kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Mei.
"Saya tegor baik-baik, kaya gini 'bang berisik ini kuburan, saya lagi ngaji dan yang lain pada ziarah, al-qur an, yasin. Lagipula di dalam (kubur) denger, artinya orang di kuburan doa, 'tolong jangan pasang petasan' mereka diem," sambungnya.
Saat dirinya ke lokasi kuburan, sekelompok orang itu kembali memasang petasan. Hal itu yang membuat dirinya mendatangi lagi gerombrolan orang tersebut.
"Saya balik badan, tiba-tiba dor (petasan). Jadi kan nantangin, saya balik badang, saya bilang 'bang kan sudah saya bilangin kok malah nantangin' saya lihat disitu ada yang tua. 'Ini yang tua gimana sih, kok diem aja bukannya nasehatin'," tegasnya.
"Akhirnya saya cari bantuan, minta tolong ngusir gerombolan masang petasan. Dateng lah bang sahroh, 'sudah-sudah bubar, yang rombongan ngeliat saya. Disangkanya saya ngadu," tambahnya.
Setelah dibubarkan, sekelompok orang itu tidak senang hingga akhirnya mengejar korban. Ia yang berada di tengah kuburan mencoba menyerang salah satu sekelompok orang itu.
"Dari 100 meter, dia ngejar saya. Posisi saya di tengah kuburan. Totalnya ada ada 15 orang, tapi yang mukulin ada sebagiannya, kira-kira ada 7 orang. Satu orang jatuh, dua orang jatuh, tapi yang ketiga baru saya dikeroyok," tuturnya.
Baca juga:
Setelah pemukulan itu, dirinya masih bisa untuk berjalan dan meminta bantuan ke RT 02, Ashari. Kemudian ia dibawa ke RS Fatmawati guna mendapatkan pengobatan.
"Setelah di-rontgen hasilnya tulang belakang memar, gigi patah dan tangan patah," katanya.
Sementara itu dikonfirmasi Kapolsek Cilandak, Kompol Multazam Lisendra membenarkan peristiwa tersebut. Kini kejadian itu tengah ditangani kepolisian.
"Betul ada penganiayaan, korban sudah kembali ke rumah, polisi sudah tangani secara profesional bersama warga Cilandak,” kata Multazam kepada VOI terpisah.