Semen Merah Putih Milik Konglomerat Martua Sitorus Raup Pendapatan Rp8,27 Triliun dan Laba Bersih Rp221,54 Miliar di 2021
JAKARTA - Produsen semen merek Merah Putih milik konglomerat Martua Sitorus, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan di tahun 2021. Namun demikian, laba bersih perusahaan justru menurun di sepanjang tahun lalu.
Dalam laporan keuangan CMNT, dikutip Sabtu 30 April, perseroan membukukan pendapatan senilai Rp8,27 triliun. Raihan ini naik 15,64 persen dari pendapatan di periode tahun 2020 sebesar Rp7,15 triliun.
Pendapatan CMNT didominasi penjualan semen oleh pihak ketiga yakni sebesar Rp4,77 triliun, disusul penjualan terak kepada pihak ketiga senilai Rp2,14 trilun, dan penjualan beton siap pakai senilai Rp499,80 miliar.
Adapun pelanggan dengan nilai pendapatan melebihi 10 persen dari jumlah pendapatan neto adalah kepada Aastar Trading Pte, Ltd senilai Rp2,45 triliun yang merupakan penjualan kepada pihak berelasi. Penjualan kepada Aastar Trading mencapai 29,70 persen dari total penjualan.
Akan tetapi, beban pokok penjualan CMNT turut naik seiring tumbuhnya pendapatan. Beban pokok penjualan misalnya, naik 13,33 persen menjadi R 6,15 triliun.
Salah satu komponen beban yang naik cukup signifikan adalah pemakaian bahan baku yang naik 55,82 persen menjadi Rp2,36 triliun dari sebelumnya Rp1,52 triliun.
Baca juga:
- Semen Merah Putih Milik Konglomerat Martua Sitorus Resmi 'Melantai' di BEI dengan Kode Saham CMNT, Raup Dana Rp1,16 Triliun
- Gama Tower, Gedung Menjulang Setinggi 285 Meter di Jalan Rasuna Said Jakarta Itu Dibangun Perusahaan Milik Konglomerat Martua Sitorus
- Produsen Semen Merah Putih Milik Konglomerat Martua Sitorus Raup Laba Rp333,7 Miliar di Kuartal III 2021, Meroket 6.995 Persen!
Beban penjualan dan distribusi juga naik 20,60 persen menjadi Rp658,54 miliar, serta beban umum dan administrasi naik menjadi Rp364,36 miliar dari sebelumnya Rp360,90 miliar.
CMNT juga membukukan penurunan pendapatan lainnya hingga 94,17 persen dari semula Rp289,73 miliar menjadi Rp16,87 miliar, terutama akibat berkurangnya keuntungan selisih kurs neto.
Kenaikan beban yang melebihi kenaikan pendapatan membuat laba bersih CMNT tergerus. CMNT membukukan laba bersih senilai Rp221,54 miliar, menurun 52,9 persen dari realisasi laba bersih pada tahun 2020 yang mencapai Rp471,34 miliar.