Trump Kekeh Kampanye Langsung padahal Kondisinya Pasca Positif COVID-19 Belum Jelas
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkeras bakal kembali melakukan kampanye langsung di Florida, Sabtu besok. Ia juga mengaku keberatan jika debat kedua Capres AS dilakukan secara virtual. Padahal kondisi kesehatan Trump yang baru terinfeksi positif COVID-19 minggu lalu masih belum jelas.
Pada Kamis 8 Oktober malam, Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dia merasa sangat baik dan mungkin akan kembali melakukan kegiatan kampanye, salah satunya dengan berkampanye di Florida. Dokternya mengatakan dalam sebuah memo bahwa Trump telah menyelesaikan terapi dan dapat kembali ke pertemuan publik.
Padahal, Pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan orang yang sakit parah dengan COVID-19 mungkin perlu tinggal di rumah hingga 20 hari setelah gejala pertama kali muncul. Pihak Gedung Putih belum memberikan informasi rinci tentang tingkat keparahan penyakit Trump.
Mereka juga menolak untuk mengatakan kapan terakhir kali dia dites negatif untuk virus tersebut. Sementara Trump kemungkinan akan kembali menjalani tes COVID-19 pada Jumat.
Debat virtual
Selain itu, Trump juga menolak debat kedua Capres AS yang akan digelar pada 15 Oktober nanti dilakukan secara virtual. Ia mengaku khawatir saat berbicara nanti mikrofonnya dapat diputus.
Melansir Reuters, Jumat 9 Oktober, keputusan Trump menolak debat yang dilakukan secara virtual karena mencegah tim kampanye Joe Biden untuk menarik simpati pemilih jelang hari pemilu. Namun, Frank Fahrenkopf, ketua komisi debat mengatakan kepada Associated Press bahwa peralihan format virtual sudah bulat.
Penolakan Trump atas perubahan format debat memicu pertentangan antara kedua kubu. Tim kampanye Trump mengusulkan diadakannya debat lain pada 29 Oktober, yang ditolak oleh tim kampanye Biden.
Saat debat pertama, Trump acap kali menyela dan menyerang personal Joe Biden dan moderator. Oleh karena itu Biden mendorong seruan untuk mengubah format debat. Beberapa pihak mengusulkan untuk memberi moderator kuasa untuk menghentikan kandidat yang mengganggu proses debat.
Komisi debat tidak mengatakan apa-apa tentang pembungkaman peserta. Namun mereka menjelaskan format baru yang diperlukan "untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua yang terlibat."
Trump tampaknya sedang bekerja keras untuk kembali merebut simpat rakyat AS. Pasalnya kepercayaan orang Amerika menurut jajak pendapat yang dilakukan Ipsos terus menurun soal bagaimana ia mengelola krisis kesehatan. Namun sikapnya mengabaikan protokol kesehatan sebenarnya malah semakin memperburuk citranya.
Survei yang dilakukan pada Selasa hingga Kamis mencatat hanya 37 persen orang dewasa Amerika yang puas dengan penanganan Trump terhadap pandemi, sedangkan 59 persen mengaku sebaliknya. Angka tersebut merupakan yang terendah dalam jajak pendapat sejak 2 Maret dan terus menurun selama 10 hari terakhir.
Untuk diketahui menjelang Pemilu AS, pemungutan suara dini telah melampaui rekor. Lebih dari 6 juta surat suara telah dibagikan kepada masyarakat di tengah karantina mandiri.
Sistem pemilihan memang sengaja diubah untuk menghindari kemungkinan penularan COVID-19. Pasalnya lebih dari 210.000 orang di AS meninggal dunia akibat COVID-19.