Jeff Bezos Berharap Kesepakatan Elon Musk dengan Twitter Dapat Pengaruhi Kebijakan China
JAKARTA – Pendiri Amazon.com Inc, Jeff Bezos, telah bertanya dalam sebuah posting di Twitter apakah kesepakatan tunai 44 miliar dolar AS (Rp636,6 triliun) Elon Musk untuk membeli platform media sosial asal AS itu akan memberi China "sedikit pengaruh atas alun-alun kota".
Twitter selama ini diblokir di China, di mana Musk, orang terkaya di dunia, memiliki kepentingan bisnis utama di negara itu.
Musk, yang menyebut dirinya absolutis kebebasan berbicara dan mengkritik kebijakan moderasi konten Twitter, mencapai kesepakatan pada Senin 25 April, untuk membeli perusahaan tersebut.
Aktivis politik berharap bahwa kepemilikan Musk atas Twitter akan berarti lebih sedikit moderasi dan pemulihan kembali figur yang dilarang di platform itu, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump, untuk kembali menggunakan Twitter.
Ada juga pertanyaan tentang apa arti kesepakatan itu bagi kebijakan konten Twitter di China karena Tesla milik Musk sangat bergantung pada China untuk produksi dan penjualan kendaraan.
"Apakah pemerintah China baru saja mendapatkan sedikit pengaruh atas alun-alun kota?" kata Bezos mentweet pada Senin malam.
"Jawaban saya sendiri untuk pertanyaan ini mungkin tidak ada. Hasil yang lebih mungkin dalam hal ini adalah kompleksitas di China untuk Tesla, daripada sensor di Twitter," tweet Bezos selanjutnya.
Baca juga:
Musk mengatakan dalam sebuah cuitan di twitter pada hari Senin: "Saya berharap kritik terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara."
Dilaporkan oleh Reuters, Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Selasa, 26 April bahwa tidak ada dasar untuk spekulasi bahwa Beijing dapat mencoba untuk menggunakan pengaruh atas Tesla untuk mempengaruhi konten di Twitter.
Seorang juru bicara Tesla mengatakan perusahaan tersebut tidak memiliki komentar atas pernyataan Bezos.