Ikuti Jejak AS dan Eropa, China Juga Punya Misi Hantam Asteroid yang Ancam Bumi

JAKARTA - Sekarang giliran China yang memiliki tujuan untuk menjaga Bumi dari asteroid berpotensi mengancam, berbekal studi teknis dan penelitian, negara tersebut akan mengembangkan sebuah sistem.

Sistem itu menurut wakil direktur Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA), Wu Yanhua digunakan untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh asteroid dekat Bumi.

Wu menjelaskan, dengan menguji tumbukan kinetik, ini merupakan sebagai bagian dari rencana sistem pertahanan planet.

Di saat yang sama secara kebetulan, CNSA juga akan membangun sistem peringatan dini dan mengembangkan perangkat lunak untuk mensimulasikan operasi terhadap objek dekat Bumi.

Tak hanya itu, CNSA juga akan menguji serta memverifikasi prosedur dasar. Dan pada akhirnya, sebuah misi akan dilakukan guna mengamati lebih dekat dari asteroid yang berpotensi berbahaya dan kemudian berdampak pada target untuk mengubah orbitnya.

Misi tersebut dijadwalkan sekitar akhir periode rencana Lima tahun ke-14 (2021-2025) atau pada 2026. Sistem itu nantinya akan membantu menangani ancaman objek dekat Bumi terhadap kemanusiaan dan memberikan kontribusi baru bagi China di masa depan.

Dalam “buku putih” ruang angkasa yang dirilis pada Januari, disebutkan bahwa China akan mempelajari rencana untuk membangun sistem pertahanan objek dekat bumi, dan meningkatkan kapasitas pemantauannya, katalogisasi, peringatan dini, dan respons selama 2021 hingga periode 2025.

Lainnya, China saat ini sedang mengembangkan misi gabungan pengembalian sampel asteroid dan pertemuan komet. Misi tersebut, yang diperkirakan akan diluncurkan sebelum 2025, menargetkan kuasi-satelit Bumi Kamoʻoalewa, mengirimkan sampel ke Bumi kemudian menuju pertemuan dengan komet sabuk utama 311P/PANSTARRS.

Sebagai informasi yang dikutip dari SpaceNews, Senin, 25 April, China bukan satu-satunya atau badan antariksa pertama yang mengembangkan kemampuan pertahanan planet.

NASA juga telah meluncurkan Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) pada November 2021. Pesawat ruang angkasa itu akan bertabrakan dengan Dimorphos, bulan planet kecil yang mengorbit asteroid dekat Bumi Didymos, pada September tahun ini.

Begitupun dengan Badan Antariksa Eropa (ESS) yang juga akan mengirimkan misi Hera-nya ke Didymos dan Dimorphos pada akhir dekade ini untuk memeriksa efek lanjutan dari dampak misi DART.