Maudy Ayunda Cantik Berkebaya, Inspirasi Penampilan Wanita di Hari Kartini
JAKARTA - Kebaya adalah satu gaya pakaian yang juga identik dengan Hari Kartini. Ada apa dengan kebaya? Kebaya ada berbagai varian, antara lain Kebaya Encim, Kebaya Kutubaru, Kebaya Noni, dan Kebaya Kartini.
Disebut sebagai Kebaya Kartini karena bertalian dengan pakaian yang dikenakan RA. Kartini. Ciri khasnya, terdapat aksen lipatan pada bagian dada dan panjang kebaya sampai panggul.
Saat ini, perkembangan desain kebaya pun masih mengacu pada pola tradisional. Polanya masih sama, hanya ditambahkan aksesoris seperti manik-manik, bordir, dan kombinasi potongan serta padanan untuk bawahan.
Pesona kebaya tidak pernah pudar. Dipakai dalam berbagai kesempatan, Kebaya selalu sukses membuat pemaikainya terlihat cantik, anggun, dan berwibawa.
Maudy Ayunda, contohnya, dia sering menggenakan kebaya di acara-acara istimewa. Mengenakan kebaya merah, Maudy Ayunda tampil menawan saat wisuda S2 di Stanford University tahun lalu. Dalam unggahannya di Instagram yang sudah terverifikasi, Mauy mengungkapkan rasa bahagianya mendapat gelar A.yunda Faza Maudya BA, MA MBA.
Soal pendidikan, Maudy Ayunda terinspirasi oleh RA Kartini. Dia mendobrak stigma bahwa perempuan tak harus sekolah tinggi.
“Sering kali dalam perjalanan itu ada banyak orang yang bilang jangan kepintaran atau ngapain sekolah tinggi-tinggi nanti kan ujung-ujungnya enggak akan kepakai juga," kata Maudy.
Maudy, bahkan generasi di bawahnya, masih sering dipertanyakan kepentingannya untuk sekolah tinggi dan mengejar cita-cita. Dia mengaku pernah merasa sedih bahkan bimbang karena mendengar kata-kata seperti ini.
Baca juga:
"Bahkan perempuan di bawah aku masih sering mendapat pertanyaan itu. Kadang kita butuh melihat orang lain seperti kalau Maudy bisa, aku juga bisa kali ya. Kalau mikir aku punya peran di situ membuat aku happy. Paling tidak bisa jadi inspirasi buat temen-temen," katanya.
Pendidikan mengubah pola pikir Maudy Ayunda. Setelah lulus S2, pelantun tembang Tiba Tiba Cinta Datang itu lebih bijaksana dan sabar.
"Yang berbeda setelah lulus S2 adalah, dulu aku kayaknya masih sangat terstruktur tentang apa yang aku anggap jalan yang paling tepat untuk menuju kesuksesan dan perubahan. Kalau sekarang aku lebih sadar bahwa perubahan bisa dicapai lewat banyak jalan. Dan kadang-kdang jalurnya tidak seperti yang kita rencanakan," katanya.