Tersangka Kasus Minyak Goreng, Mari Mengenal Wilmar Nabati Produsen Sania Milik Konglomerat Martua Sitorus dan Musim Mas Produsen SunCo-nya Taipan Bachtiar Karim

JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan empat orang menjadi tersangka kasus suap ekspor minyak sawit yang menyebabkan kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng di Indonesia. Salah satu tersangka adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana.

"Tersangka ditetapkan empat orang, pertama pejabat eselon 1 pada Kemendag, IWW," kata Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dalam konferensi pers, Selasa 19 April.

Burhanuddin mengatakan, Wisnu diduga menerbitkan izin ekspor kepada sejumlah perusahaan produsen kelapa sawit secara melawan hukum. Perbuatannya itu mengakibatkan minyak goreng langka di Indonesia dan membuat harganya mahal.

Adapun tiga tersangka lainnya berasal dari pihak swasta. Mereka adalah Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group berinisial SMA, Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia MPT, dan General Manager PT Musim Mas berinisial PT.

PT Wilmar Nabati Indonesia telah berdiri sejak 1989, di mana nama sebelumnya dari perusahaan ini adalah Bukit Kapur Reksa (BKR). Sejak didirikan, perusahaan milik konglomerat Martua Sitorus ini memang bergerak di bidang produksi minyak goreng.

Sejak awal, perusahaan berbasis di Dumai, Riau yang memudahkan aktivitas Wilmar Nabati dalam melakukan ekspor produksi yang didukung fasilitas dermaga. Bahkan, saat ini WINA disebut-sebut sebagai perusahaan dengan kelolaan perkebunan sawit terbesar di dunia, terutama berlokasi di Indonesia dan Malaysia.

Hingga saat ini, Wilmar Nabati mengelola perkebunan sawit yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Wilmar hadir dengan minyak goreng merek Sania Royale dan Fortune.

Sementara PT Musim Mas adalah perusahaan yang telah lama bergerak di bidang produksi dan pengolahan minyak sawit. Musim Mas telah berdiri sejak 1972 dan dikenal sebagai pemain sektor sawit yang terintegrasi.

Perusahaan milik konglomerat Bachtiar Karim ini memiliki perkebunan, pabrik pengolahan, kilang, pabrik penggilingan inti sawit, oleokimia, dan lemak khusus. Perusahaan mengklaim sebagai eksportir minyak sawit terbesar di Indonesia.

Di hilir, Musim Mas dikenal dari merk minyak goreng Sunco, Tani, dan M&M. Perusahaan juga tercatat memproduksi biodiesel.