Luhut Anggap Dirinya Lebih Tua Saat Debat Tunda Pemilu dengan BEM UI, Rocky Gerung: Masa yang Senior Nyebar Hoaks Big Data
JAKARTA - Pengamat politik Rock Gerung menilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memiliki cara berargumentasi yang buruk ketika adu debat dengan Badan Eksekutif Mahasiwa Universitas Indonesia (BEM UI).
Perdebatan itu terkait klaim Luhut adanya big data 110 juta warganet ingin penundaan pemilihan umum 2024. BEM UI meminta Luhut membongkar data nyata asal big data itu.
"Cara berargumentasi yang buruk, seolah-olah beliau adalah senior, maka dia boleh nasehatin yang junior. Engga itu dalam keluarga boleh, tetapi dalam universitas engga boleh prinsip itu," katanya, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, 14 April.
Menurut Rocky, dalam adu debat semua setara. Hierarki usia juga tidak berlaku dalam debat di lingkungan kampus.
Namun Luhut dalam debat itu memanfaatkan posisinya sebagai sosok yang lebih tua seolah-olah dapat menasehati anak muda. Rocky bilang, Luhut lebih banyak bicara tentang senioritas daripada menjawab secara gamblang pertanyaan BEM UI tentang big data yang memicu wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
"Padahal problemnya bukan senior-junior, ini big data berbohong Pak Luhut kan, itu yang ditagih sebetulnya. Masa yang senior nyebar hoaks, dan kalau Pak Luhut menganggap itu bukan hoaks terangkan di situ bahwa itu real data. Bukan data yang direkayasa," ujarnya.
Baca juga:
- BEM UI Debat Jarak Dekat ke Luhut Pakai Toa, Rocky Gerung: Supaya Engga Masuk Telinga Kiri Keluar Telinga Kanan
- Debat Sengit, BEM UI Minta Buka Big Data, Luhut: Kamu Anak Muda, Engga Berhak Nuntut Saya
- Wali Kota Gibran Ingin Terlibat dalam Demonstrasi Menolak Presiden Jokowi Tiga Periode
- Bandingkan Demo 1998 Jatuhkan Soeharto dengan Aksi Mahasiswa 2022 Tumbangkan Ade Armando, Denny Siregar Diserang Cipta Panca: Banyakin Baca Berita Ya!
Dari perdebatan yang tidak berjalan agar setara itu, Rocky mengatakan dunia akademis di Tanah Air banyak yang lebih memihak kepada BEM UI dalam adu argumen. Sedangkan Luhut dianggap terus berupaya menyembunyikan big data yang diklaimnya nyata.
"Nah itu yang akhirnya publik akademis lihat mahasiswa memenangkan dialog itu dan Pak Luhut hanya berupaya menyembunyikan kebohongannya dengan memanfaatkan posisinya sebagai orang yang lebih tua, lebih senior," tutur Rocky.
Debat sengit antara Luhut dan BEM UI terjadi di sela kehadiran menteri sekaligus Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional tersebut sebagai pembicara dalam kuliah umum di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Selasa 12 April.
Awalnya massa BEM UI menggelar demonstrasi dengan berorasi menyuarakan dua isu terkait statuta UI dan penolakan terhadap wacana penundaan pemilu. Hingga akhirnya bertemu Luhut yang menyambangi UI.