Makin Irit, Mercedes-Benz Uji Coba Prototipe EQXX dengan Daya Jangkau 1.000 Km
JAKARTA - Mercedes-Benz ingin untuk memproduksi mobil listrik yang mengkonsumsi energi sesedikit mungkin, yakni 10 kilowatt jam per 100 km. Hal ini diumumkan oleh chief technology officer (CTO) pada Kamis, 14 April. Kemampuan itu diklaim sepertiga lebih efisien daripada rata-rata saat ini untuk mobil listrik saat ini.
Pembuat mobil asal Jerman ini baru saja merayakan keberhasilan uji coba kendaraan prototipe EQXX-nya selama lebih dari 1.000 km dari Sindelfingen di Jerman ke Cote d'Azur dengan sekali pengisian daya. CTO Mercedes-Benz , Markus Schaefer mengatakan desain yang efisien adalah kunci untuk memaksimalkan jangkauan mobil listrik.
"Pertama kami mengoptimalkan efisiensi, dan kemudian kami dapat melihat berapa banyak modul baterai yang kami masukkan ke dalam mobil," kata Schaefer dikutip oleh Reuters. Ia menambahkan bahwa pelanggan harus dapat memutuskan ukuran baterai yang mereka inginkan berdasarkan kebutuhan mereka.
Produsen mobil dari Mercedes-Benz hingga Tesla bahkan Nio asal China kini berlomba-lomba untuk memproduksi mobil dengan jangkauan lebih tinggi yang menghilangkan kecemasan konsumen atas kurangnya infrastruktur pengisian daya yang tersebar luas untuk kendaraan listrik.
Mercedes meluncurkan prototipe Vision EQXX-nya, dengan jangkauan 1.000 km dengan baterai setengah volume model EQS andalannya, pada bulan Januari lalu. Baterai ini, menjanjikan bahwa beberapa komponen mobil akan masuk ke kendaraan seri itu dalam waktu 2-3 tahun.
Baca juga:
Mobil ini diklaim menghabiskan 8,7 kilowatt jam energi per 100 km dalam 11 setengah jam perjalanan ke Prancis. Jumlah ini sekitar dua kali lebih efisien dari model Mercedes di pasar dan mobil jarak jauh Tesla yang ditawarkan, Model S60.
EQS Mercedes memiliki jangkauan tertinggi di pasar hingga saat ini, menurut portal perbandingan mobil carwow, dengan 768 km per sekali isi daya, diikuti oleh Model S Tesla Long Range hingga 652 km.
"Akan ada peningkatan lebih lanjut untuk beberapa waktu sebelum jatuh, yang akan terjadi setelah infrastruktur pengisian daya tersedia seperti pompa bensin," kata Schaefer, meskipun ia menolak untuk menyebutkan kisaran yang ditargetkan Mercedes untuk model masa depan mereka.