Pejabat AS Sebut Rusia Memperkuat dan Memasok Kembali Tentaranya di Donbas, Memulai Serangan Baru?
JAKARTA - Pejabat senior pertahanan Amerika Serikat mengatakan, pasukan Rusia saat diyakini mulai memperkuat dan memasok kembali pasukannya di Donbas, Ukraina Timur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Senin, ribuan tentara Rusia berkumpul untuk serangan baru di timur. Sementara, Rusia mengatakan tidak akan menghentikan operasi militernya di Ukraina untuk pembicaraan damai lebih lanjut.
Terlepas dari upaya pasokan di Donbas, Amerika Serikat tidak percaya ini adalah awal dari serangan baru di wilayah tersebut, kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim.
"Kami percaya bahwa ini adalah upaya untuk memperkuat dan memasok pasukan mereka di Donbas, mereka masih di utara Izyum," kata pejabat itu kepada wartawan, merujuk pada sebuah kota sekitar 180 km (112 mil) utara Kota Donetsk, melansir Reuters 12 April.
Kendaraan Rusia yang dikirim ke wilayah tersebut termasuk elemen komando dan kontrol, serta personel pendukung untuk unit pesawat dan infanteri, terang pejabat itu.
Pekan lalu, Rusia menyelesaikan penarikannya dari sekitar Kyiv dan telah mengirim beberapa pasukan ke Belarusia, untuk diperbaiki dan dipasok kembali.
Pejabat itu mengatakan, ada bukti bahwa beberapa tentara di Belarusia itu bergerak ke timur. Diketahui, Rusia masih memiliki sebagian besar kelompok taktis batalionnya di Ukraina, termasuk lebih dari 55 kelompok di selatan.
Mengenai klaim Kementerian Pertahanan Rusia yang mengatakan rudal yang diluncurkan dari laut Rusia pada Hari Minggu, menghancurkan sistem rudal anti-pesawat S-300 yang telah dipasok ke Ukraina oleh negara Eropa.
Pejabat itu mengatakan, Amerika Serikat telah melihat serangan udara di lapangan terbang Dnipro yang menghancurkan beberapa infrastruktur, tetapi tidak memiliki bukti bahwa sistem pertahanan rudal S-300 telah dihancurkan oleh Rusia.
Baca juga:
- Warga Bucha Sebut Pasukan Rusia Tiba 27 Februari: Sita Tiga Apartemen untuk Pos Komando, Korban Tewas Dipukuli dan Ditembak
- Berhasil Diidentifikasi, Dua Komandan Batalion Azov Ukraina Diburu Terkait Penganiayaan Delapan Tahanan Perang Rusia
- Kepala Pentagon Telepon Menhan Ukraina, AS Prioritaskan Pengiriman UAV, Javelin hingga Stinger Bantu Kyiv Hadapi Rusia
- Puluhan Diplomatnya Diusir, Rusia Ingatkan Negara-negara Barat: Merusak Hubungan Bilateral
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan sejumlah kecil tentara Ukraina yang telah berada di Amerika Serikat, untuk pendidikan militer ketika invasi Rusia dimulai.
Pasukan tersebut dilatih menggunakan drone Switchblade saat mereka berada di Amerika Serikat dan dijadwalkan kembali ke Ukraina pada Hari Minggu.
Pejabat itu tidak mengetahui adanya rencana saat ini untuk membawa pasukan Ukraina ke Amerika Serikat untuk pelatihan, tetapi Washington sedang mencari opsi yang berbeda tentang bagaimana orang Ukraina dapat dilatih untuk menggunakan drone jenis itu.