Memori Hari Ini, 10 April 2020: SBY Rilis Lagu Bertema Pandemi COVID-19, Cahaya dalam Kegelapan

JAKARTA - Memori hari ini, dua tahun yang lalu, 10 April 2020, mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merilis lagu berjudul “Cahaya dalam Kegelapan.” Lagu itu dibuat untuk mereka yang sedang berjuang melawan COVID-19.

Adapun aransemen musik digarap oleh musisi Tohpati. Sedang video klip dipersembahkan oleh Ivan Bandhita. Mereka yang menyanyikannya pun tak kalah mentereng. Lagu itu dibawakan langsung dari Joy Tobing hingga Ita Purnamasari.

Pemerintah Indonesia mencatat pandemi COVID-19 masuk Indonesia pada awal Maret. Adanya korban COVID-19 yang berasal dari Depok, Jawa Barat jadi muasalnya. Khalayak luas pun mengenalnya dengan inisial pasien kasus 01, 02, dan 03.

Namun, bukan berarti COVID-19 baru masuk pada Maret. Banyak spekulasi yang berkembang. Para ahli, termasuk epidemiolog menyebut COVID-19 telah masuk tanah air lebih awal. Sejak Januari. Asumsi itu dikemukan karena Indonesia menjadi negara yang agak lambat dalam menutup pintu kedatangan dari luar negeri.

Susilo Bambang Yudhoyono bermain gitar didampingi Ani Yudhoyono, ditemani Sudi Silalahi dan Andi Alifian Malarangeng. (Perpusnas)

Hal yang jelas, kapan pun COVID-19 masuk, penyebarannya pun kini kian masif. Dampak kehadiran COVID-19 tak kalah besar dari negara lain. Segala macam sektor terkena imbas. Tidak terkecuali. Banyak perusahaan pun gulung tikar, apalagi bisnis barang dan jasa berskala kecil. Belum lagi, tiap hari korban jiwa makin berjatuhan. Demikian pula yang meninggal dunia.

Pemerintah sendiri dinilai lambat dalam mengambil sikap. Segala macam solusi seperti sterilisasi kawasan ramai belum mendapatkan hasil memuaskan. Karenanya, jaga jarak hingga program bekerja dari rumah jadi andalan. Instruksi itu sesuai dengan yang digaungkan oleh PBB. Dampaknya signifikan. Laju COVID-19 dapat ditangani. Tapi bukan berarti COVID-19 hilang.  

“Dampak wabah covid 19 tidak hanya merugikan ekonomi saja akan tetapi merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara- negara di seluruh dunia, tak terkecuali indonesia. Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penatapan dari WHO yang menyebutkan wabah COVID-19 sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia usaha.”

“Di indonesia, pemerintah mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus 19 terhadap industri. Beberapa stimulus ekonomi diluncurkan, bahkan Presiden meminta seluruh pihak untuk melakukan social distancing termasuk Work From Home (WFH) dan beberapa kepala daerah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar. Berikut adalah dampak dari pandemi civid 19 terhadap perekonomian dan kebijakan pemerintahan indonesia. Industriyang terkena dampak,” ungkap Wildah Hayati Nasution dalam buku Fenomena Masyarakat di Era Pandemi COVID-19 (2021).

>

Tokoh-tokoh bangsa prihatin dengan keadaan pandemi di Indonesia. SBY salah satunya. Rasa prihatin itu dituangkannya dalam bentuk lagu. Ia menciptakan lagu berjudul Cahaya dalam Kegelapan. Lagu itu berisi sebuah pesan optimisme jikalau COVID-19 dapat ditaklukkan.

Lagu itu dirilisnya secara resmi lewat instagram istrinya, Ani Yudhoyono (@aniyudhoyono) pada 10 April 2020. Mereka yang terlibat dalam lagu ini pun adalah musisi besar. Sebut saja Tohpati yang menggarap musik. Ivan Bandhito untuk video clip. Pun pelantun lagu semuanya berasal dari penyanyi mentereng. Antara lain Joy Tobing, Sandhy Sondoro, Yuni Shara, Ariyo Wahab, Ita Purnamasari, Lala Karmela, Andy Rif, dan Irang Perdana.

Bermusik adalah salah satu kegemaran yang paling ditekuni mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (ANTARA/Widodo S Jusuf)

“Melalui tembang yang saya ciptakan ini, ‘Cahaya Dalam Kegelapan,’ saya ingin berbagi rasa, semangat dan harapan. Insya Allah, ada hari esok yang cerah. Badai pasti berlalu.”

“Lagu ini saya persembahkan kepada rakyat Indonesia tercinta, terutama yang tengah bergulat dan berjuang di garis depan. Para pasien serta para dokter dan perawat. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, melindungi dan menyelamatkan para pejuang kemanusiaan, dan kita semua,” tutup SBY.