ISPA dan Diare Jadi Ancaman Saat Musim Pancaroba, Warga Lebak Banten Harus Waspada

LEBAK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat di daerah ini meningkatkan kewaspadaan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare menyusul tibanya pancaroba dari musim hujan ke kemarau.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah mengatakan, saat ini penyakit ISPA dan diare mulai menyerang warga akibat adanya peralihan musim.

Selama ini, Dinkes setempat tidak menerima laporan korban jiwa akibat serangan penyakit menular tersebut karena bisa ditangani oleh tenaga medis di daerah itu.

"Kami minta warga jika mengalami demam, batuk, pilek juga banyak buang air besar segera berobat ke tenaga medis," kata Firman di Lebak, Antara, Jumat, 8 April.

Dia mengatakan, saat ini kasus penyakit ISPA di Kabupaten Lebak masuk kategori tertinggi dibandingkankan dengan 10 jenis penyakit lainnya. Mereka yang terserang penyakit ISPA dan diare itu kebanyakan berobat ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit.

Gejala penyakit ISPA itu, kata Firman, ditandai dengan batuk-batuk, kesulitan bernapas yang bisa berujung pada kematian. ISPA bisa berbahaya apalagi bila sudah disertai pneumonia, sehingga pasien sulit ditolong.

Beberapa gejala ISPA di antaranya hidung tersumbat dan pilek, batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan, bernapas cepat atau kesulitan napas dan warna kebiruan pada kulit akibat kekurangan oksigen.

"Warga terserang penyakit itu akibat dampak perubahan cuaca atau pancaroba," katanya.

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ISPA dan diare itu, masyarakat harus membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan yang bergizi serta buah-buahan dan sayur-sayuran juga menjaga stamina tubuh serta banyak istirahat.

Ia mengatakan masyarakat dapat menjaga kesehatan lingkungan dengan menggunakan air bersih dan jika memasak air harus sampai mendidih.

"Kami berharap warga mengutamakan PHBS dapat mencegah penyakit menular, " katanya.

Kepala Puskesmas Cisimeut Dede Hardiansyah mengatakan penderita ISPA dan diare di wilayah itu mampu diatasi dengan mengoptimalkan penyuluhan dan promosi kesehatan untuk pencegahan penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

"Kami setiap hari kerja menerjunkan petugas ke desa-desa untuk memberikan edukasi penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya.