Dua Putrinya Disanksi karena Diyakini Sembunyikan Kekayaan Presiden Putin, Kremlin Sebut Klaim Tidak Masuk Akal

JAKARTA - Amerika Serikat kembali menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang menyasar entitas, hingga individu di tingkat elit negara itu, termasuk dua putri dewasa Presiden Rusia Vladimir Putin, istri dan putri Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Dmitry Medvedev hingga PM Mikhail Mishustin, terkait invasi ke Ukraina, Rabu.

Masuknya dua putri Presiden Putin, menjadi sorotan karena diyakini para pejabat AS, mereka menyembunyikan harta sang ayah.

Si bungsu Katerina Vladimirovna Tikhonova adalah seorang eksekutif teknologi yang pekerjaannya mendukung Pemerintah Rusia dan industri pertahanannya, menurut rincian dalam paket sanksi AS yang diumumkan kemarin.

Sementara si sulung Maria Vladimirovna Vorontsova memimpin program yang didanai pemerintah, yang telah menerima miliaran dolar dari Kremlin untuk penelitian genetika, secara pribadi diawasi oleh Putin, kata Amerika Serikat.

"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Putin, dan banyak kroninya, dan oligarki, menyembunyikan kekayaan mereka, menyembunyikan aset mereka, dengan anggota keluarga yang menempatkan aset dan kekayaan mereka di sistem keuangan AS, dan juga banyak bagian lain dari negara itu dunia," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan, melansir Reuters 7 April.

"Kami percaya banyak aset Putin disembunyikan dengan anggota keluarga, dan itulah mengapa kami menargetkan mereka (kedua putri Putin)," lanjut pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Reuters tidak segera dapat menghubungi putri Putin, perwakilan mereka atau Kremlin untuk memberikan komentar terkait hal ini.

Putri-putri Putin, yang diyakini AS membantunya menyembunyikan kekayaannya, tidak pernah mengonfirmasi secara terbuka bahwa pemimpin Rusia itu adalah ayah mereka, dan dia menolak menjawab pertanyaan tentang mereka.

Investigasi Reuters dari tahun 2015 merinci koneksi dan pengaruh Katerina, seorang penari rock 'n' roll akrobatik, yang dipegang oleh generasi elit Moskow berikutnya.

"Katerina, 29, menggambarkan dirinya sebagai pasangan Kirill Shamalov, putra Nikolai Shamalov, teman lama Presiden Putin," bunyi laporan itu.

"Shamalov senior adalah pemegang saham di Bank Rossiya, yang oleh pejabat AS digambarkan sebagai bank pribadi elit Rusia."

Sebagai suami dan istri, Kirill dan Katerina memiliki kepemilikan perusahaan senilai sekitar 2 miliar dolar AS, menurut perkiraan yang diberikan kepada Reuters oleh analis keuangan. Ini di samping properti dan aset lainnya.

Putri sulung Putin, Maria, belajar biologi di Universitas St. Petersburg dan kedokteran di Universitas Negeri Moskow, menurut penyelidikan Reuters. Dia juga sangat terlibat dalam pekerjaan penelitian genetik, yang di masa lalu digambarkan sebagai bidang yang akan "menentukan masa depan seluruh dunia " oleh Presiden Putin.

Menurut laporan media Rusia dan Barat, Maria menikah dengan pengusaha Belanda Jorrit Joost Faassen.

Dia mengejar karir biomedis yang berspesialisasi dalam sistem endokrin pada tahun 2015, sebagai kandidat doktoral di Pusat Penelitian Endokrinologi di Moskow, dan merupakan penulis buku tentang 'Pengerdilan Idiopatik' pada anak-anak, kata laporan Reuters.

Suaminya dulu bekerja untuk Gazprombank, pemberi pinjaman besar dengan hubungan kuat dengan elit di sekitar Putin, kata laporan itu. Tidak ada perkiraan yang segera tersedia untuk aset dan kepemilikan mereka.

Sanksi yang diumumkan Rabu juga termasuk putri dan istri menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov. AS juga melarang orang Amerika berinvestasi di Rusia, menargetkan lembaga keuangan Rusia dan pejabat Kremlin, sebagai tanggapan atas apa yang dikecam Presiden Joe Biden sebagai kekejaman Rusia di Ukraina.

Rusia membantah sengaja menyerang warga sipil, mengatakan gambar mayat di Bucha utara Kyiv dipentaskan untuk membenarkan sanksi lebih terhadap Moskow. Selain itu, Rusia mengatakan pihaknya terlibat dalam operasi militer khusus yang dirancang untuk demiliterisasi dan denazifikasi. Ukraina. Hal yang ditolak Ukraina dan pemerintah Barat sebagai dalih palsu untuk invasi Rusia.

Semntara itu, tingkat kekayaan Putin adalah subjek sensitif di Rusia. Kremlin tahun lalu membantah bahwa dia adalah pemilik istana mewah di Laut Hitam, seperti yang dituduhkan oleh politisi oposisi Alexei Navalny dalam sebuah video yang menarik banyak penonton di YouTube.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Februari, sanksi yang diberlakukan terhadap Putin sendiri tidak ada gunanya.

"(Putin) cukup acuh tak acuh. Sanksi itu berisi klaim yang tidak masuk akal tentang beberapa aset. Presiden tidak memiliki aset selain yang telah dia nyatakan," tukas Peskov.

Sebaliknya, anggota parlemen AS percaya sebaliknya.

"Putin dan oligarkinya menyimpan uang kotor mereka di negara-negara hukum dengan membeli rumah mewah, kapal pesiar besar, karya seni, dan aset bernilai tinggi lainnya," kata Senator AS Sheldon Whitehouse beberapa minggu lalu, saat memperkenalkan undang-undang yang menawarkan uang tunai, imbalan atas informasi yang mengarah pada penyitaan aset yang dipegang oleh oligarki Rusia yang terkena sanksi.