Ingin Perang Cepat Berakhir, Pejabat Uni Eropa Juga Mau Ukraina Terus Dipersenjatai
JAKARTA - Uni Eropa ingin perang di Ukraina berakhir secepat mungkin, tetapi bagaimana itu terjadi juga penting, kata kepala diplomatnya pada Rabu, menyerukan agar blok itu mengirim lebih banyak senjata ke Kyiv.
"Kami ingin ini berakhir secepat mungkin, tetapi tidak dengan cara apa pun," ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell kepada Parlemen Eropa, melansir Reuters 6 April.
"Karena jika kita ingin negara yang hancur yang telah terpotong-potong secara teritorial dan dinetralisir, dengan jutaan orang di pengasingan, dan jutaan orang mati, maka tidak, kita tidak ingin perang ini berakhir seperti ini," paparnya.
"Itulah mengapa kita harus terus mempersenjatai Ukraina. Lebih banyak senjata, itulah yang diharapkan Ukraina dari kita," tandasnya.
Lebih jauh Borrell mencatat, pembelian minyak dan gas Rusia oleh UE yang berkelanjutan, memberi Rusia lebih banyak uang daripada bantuan keuangan yang diberikan blok itu kepada Ukraina.
"Kami telah memberi Ukraina 1 miliar euro. Tetapi, satu miliar euro adalah apa yang kami bayar ke (Presiden Rusia Vladimir) Putin setiap hari untuk energi yang dia berikan kepada kami," tukas Borrell.
Baca juga:
- Kepala Pentagon Telepon Menhan Ukraina, AS Prioritaskan Pengiriman UAV, Javelin hingga Stinger Bantu Kyiv Hadapi Rusia
- Puluhan Diplomatnya Diusir, Rusia Ingatkan Negara-negara Barat: Merusak Hubungan Bilateral
- Sindir Pemimpin Barat yang Tuduh Presiden Putin Penjahat Perang, Menlu Lavrov: Tanya Hati Nurani Sendiri
- Ratusan Warga Sipil Disebut Tewas di Bucha Ukraina, Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Independen
Terpisah, Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan kepada parlemen, Uni Eropa akan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, kemungkinan termasuk tindakan terhadap impor minyak.
Untuk diketahui, Rusia menyebut konflik di Ukraina sebagai operasi militer khusus, diluncurkan untuk mendemiliterisasi negara yang dianggap Presiden Putin sebagai negara tidak sah.