Peran Pemuda di Dalam Literasi Digital 4.0 dengan Makna Pancasila dan Budaya
JAKARTA - Rabu, 31 Maret, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Kominfo dan DPR RI mengadakan Seminar dengan tema "Pemuda di Dalam Literasi Digital 4.0 dengan Makna Pancasila dan Budaya". MC membuka acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dipandu oleh dirigen serta menyaksikan penampilan tari tradisional oleh sanggar Jelantika Nusantara dengan judul tarian Sigeh Pengunten dari Lampung.
Setelahnya MC memberikan kesempatan kepada moderator untuk memulai kegiatan seminar yang diawali dengan sambutan dan pembukaan oleh Alimin Abdullah selaku anggota Komisi I DPR RI yang menyampaikan harapan pemerintah kepada masyarakat memanfaatkan sarana yang telah disiapkan oleh pemerintah dan mempercepat penyebaran internet serta membuat literasi digital dengan pancasila bagi masyarakat .
Dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber Mekel Jeksen dengan materi mengenai Peran Pemuda Dalam Literasi Digital 4.0. Dalam pemaparan materinya, Indonesia di era Digital memiliki jumlah koneksi ponsel sebanyak 338,2 juta koneksi dan pengguna internet 175,4 juta.
Tantangan dunia digital yang muncul seperti kejahatan di dunia digital seperti perjudian dan penipuan.
"Kita semua harus mewaspadai oleh dunia digital harus menggunakan secara cerdas untuk mewaspadai itu, agar literasi digital menjadi lebih baik dan bermanfaat lagi dalam dunia digital," ujar Mekel.
Literasi digital yang baik apalagi sebagai pemuda harus memverifikasi informasi-informasi yang didapat agar tidak terdapat berita bohong. Peran anak muda diimbau memanfaatkan dunia digital dalam literasi digital untuk meningkatkan agar semakin kegunaan internet menjadi lebih bermanfaat lagi.
Baca juga:
"Apa yang harus dilakukan para pemuda? bersikap hati-hati dalam menyebarkan informasi, karena pemuda lebih peduli akan informasi yang didapat. Dalam beberapa kasus banyak penipuan dalam pembacaan data seperti identitas pribadi, jangan memberikan identitas pribadi kepada khalayak umum agar terhindar dari penipuan data. Dengan memperkuat literasi digital dengan cara memberantas berita-berita hoax, dengan membangun pemahaman dan kolaborasi bersama-sama untuk literasi," tuturnya.
Mekel Jeksen menuturkan lebih lanjut, dalam penggunaan alat sosial media, bisa mendorong pengetahuan alat yang baik. Kemudian tanggung jawab generasi pemuda terutama pemerintah akan dunia digital, semua aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dapat terwujud oleh pemerintah agar menjadi lebih baik lagi.