Dampak Kuncitara di Kota Madrid
JAKARTA - Penduduk Madrid akan dilarang meninggalkan kota, kecuali dengan kepentingan mendesak. Larangan itu terkait kebijakan kuncitara yang ditetapkan Pemerintah Spanyol di wilayah tersebut.
Merujuk aturan baru yang diterbitkan beserta kebijakan kuncitara, perbatasan-perbatasan kota juga akan ditutup untuk mencegah masuknya orang dari luar Madrid. Aturan itu akan diberlakukan terpisah di kota-kota madya dengan penularan tinggi.
Sembilan kota lain di sekitar Madrid juga akan dikenai pembatasan baru. "Kesehatan Madrid adalah kesehatan Spanyol. Madrid istimewa," kata Menteri Kesehatan Salvador Illa dalam konferensi pers, Kamis, 1 Oktober.
Penduduk akan diizinkan bepergian lintas batas kota untuk bekerja, sekolah, mengunjungi dokter, atau pergi berbelanja. Namun, mereka harus tetap berada di dalam kota jika ingin melakukan kegiatan rekreasi.
Langkah-langkah lain yang akan diterapkan, termasuk penutupan bar dan restoran pada pukul 23.00. Sebelumnya aturan mengatur batas tutup maksimal bar dan restoran di jam 01.00.
Baca juga:
Taman-taman umum dan taman bermain juga akan ditutup. Sementara, peserta yang hadir dalam acara kumpul-kumpul akan dibatasi hingga enam orang.
Wilayah Madrid, yang saat ini menjadi zona merah menyumbang setidaknya sepertiga dari 133.604 kasus yang ditemukan di Spanyol selama dua pekan terakhir. Majelis daerah yang konservatif telah memberlakukan karantina wilayah secara lokal di 45 kabupaten.
Namun, keputusan itu sempat menimbulkan perselisihan dengan pemerintah pusat. Otoritas tertinggi mendorong penutupan dilakukan di seluruh kota.
Spanyol telah mencatat total 769.188 kasus virus corona, lebih banyak dari negara-negara lain di Eropa Barat. Jumlah keseluruhan korban jiwa di Spanyol akibat COVID-19 mencapai 31.791 orang.