Jokowi: Insyaallah Akhir Tahun atau Awal 2021 Vaksin COVID-19 Sudah Bisa Disuntikkan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut vaksin COVID-19 akan bisa segera disuntikkan dalam waktu dekat sehingga kehidupan bisa kembali normal. Dia bahkan optimis pemberian vaksin bagi masyarakat akan bisa dilakukan pada akhir 2020 mendatang atau awal 2021 mendatang.

"Insyaallah akhir tahun atau awal tahun depan, vaksinnya sudah bisa disuntikkan. Artinya, situasi sudah bisa normal kembali," kata Jokowi saat membagikan Bantuan Modal Kerja (BMK) bagi masyarakat yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 30 September.

Jokowi mengatakan, pemberian vaksin awal akan dilakukan untuk sekitar 170 juta masyarakat Indonesia. Nantinya secara bertahap vaksin akan diberikan ke semua masyarakat.

"Butuh beberapa bulan juga ini dan memerlukan kerja keras kita semuanya," ungkap dia.

Dengan optimisme ketersediaan vaksin tersebut, Jokowi berpesan agar masyarakat terutama mereka yang memiliki usaha mikro untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 dan tidak tutup. Sebab, ketika keadaan mulai normal setelah vaksin diberikan, diharapkan usaha kecil ini dapat segera bergerak.

"Usahakan tapi harus bisa bertahan. Seperti yang saya sampaikan vaksin bisa segera disuntikkan, insyaallah Desember atau Januari," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatur pemberian suntikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat sesegera mungkin. Jokowi meminta jajarannya melaporkan detail rencana pemberian vaksin tersebut dalam waktu dua pekan.

"Saya minta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin itu direncakan secara detail seawal mungkin. Saya minta dalam dua mingggu ini sudah ada perencanaan yang detail," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 28 September.

Persiapan yang dimaksud Jokowi yakni mengenai dimulainya pemberian vaksin, lokasi pemberian vaksin, petugas pemberi vaksin, dan siapa penerima vaksin pertama.

"Semuanya harus terencana dengan baik. Sehingga saat vaksin itu ada tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan," tegasnya.