Lancarkan Serangan Balasan, Ukraina Rebut Kembali Dua Desa di Jalur Logistik Chernihiv-Kyiv
JAKARTA - Pasukan Ukraina berhasil melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia, merebut kembali dua wilayah strategis yang selama dibombardir tentara Moskow.
Intelijen militer Inggris mengatakan pada Hari Jumat, pasukan Ukraina telah merebut kembali Desa Sloboda dan Lukashivka di selatan Chernihiv, terletak di sepanjang rute pasokan utama antara kota itu dengan Kyiv.
"Ukraina juga terus melakukan serangan balasan yang sukses tetapi terbatas ke timur dan timur laut Kyiv," kata Kementerian Pertahanan Inggris, melansir Reuters 1 April.
Chernihiv dan Kyiv telah menjadi sasaran serangan udara dan rudal yang berkelanjutan meskipun Rusia mengklaim mengurangi aktivitas di daerah-daerah ini, tambah kementerian itu.
Sementara itu, melansir The National News, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Chernihiv dan Kyiv menjadi sasaran serangan udara dan rudal yang berkelanjutan, meskipun Rusia mengklaim mengurangi aktivitas di daerah-daerah ini.
Dikatakan, keberhasilan merebut kembali Desa Sloboda dan Lukashivka yang strategis, dinilai dapat dapat membantu mengurangi serangan terhadap Chernihiv.
Dalam pembaruan intelijen sebelumnya pada Hari Jumat, Kementerian Pertahanan mentweet tentara Rusia mengerahkan hingga 2.000 tentara dari Georgia ke dalam tiga kelompok pertempuran taktis, yang ditujukan untuk Ukraina.
Baca juga:
- Intelijen Inggris Sebut Pasukan Rusia Miliki Moral Rendah dan Peralatan yang Buruk, Tolak Laksanakan Perintah di Ukraina
- Gedung Putih Sebut Putin Tak Dapat Informasi Sesungguhnya: Merasa Disesatkan, Terlibat Ketegangan dengan Petinggi Militer
- Donald Trump Minta Vladimir Putin Rilis Informasi Hunter Biden, Gedung Putih: Orang Amerika Macam Apa?
- Serangan Rusia Hantam Rumah Sakit hingga Sekolah Ukraina, Kepala HAM PBB: Dapat Dianggap Sebagai Kejahatan Perang
Terpisah, Kepala Staf Pertahanan Inggris Laksamana Sir Tony Radakin mengatakan, upaya Rusia untuk merebut seluruh Ukraina selama invasi tampaknya telah 'berantakan', saat pasukan Putin mundur.
Dia menyebut, Inggris 'sangat berhati-hati' mempercayai klaim Rusia tentang penarikan pasukan darat dari Kyiv, tetapi mengatakan tampaknya ada tanda-tanda Kremlin sedang bersiap untuk memfokuskan upaya serangannya di timur dan selatan Ukraina.