Jelang Ramadan Kapolri Minta Produsen Tingkatkan Produksi Minyak Goreng Curah

JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta produsen minyak goreng untuk meningkatkan produksi, khususnya minyak goreng curah untuk mengantisipasi kelangkaan stok saat Ramadan.

Permintaan ini disampaikan Kapolri saat meninjau langsung pabrik minyak goreng PT Tunas Baru Lampung (TBL) di Palembang, Sumatera Selatan.

"Karena kita akan masuk bulan Ramadan, sehingga diharapkan segera bisa terpenuhi," kata Sigit, dikutip dalam keterangan tertulis.

Menurut jenderal bintang empat itu, tujuan produksi minyak goreng curah ditingkatkan untuk menghindari kekurangan minyak goreng di bulan Ramadhan.

"Karena memang minyak ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita yang selama ini memiliki ketergantungan terhadap minyak curah, khususnya pedagang kaki lima dan kelompok masyarakat tertentu yang kita lihat sangat membutuhkan. Kita harapkan bisa ditingkatkan," kata Sigit, Jumat 1 April.

Sigit melakukan tinjauan langsung ke pabrik minyak goreng PT Tunas Baru Lampung, Palembang dalam rangka untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga dari minyak goreng.

Dalam tinjauannya, mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan PT TBL telah mendapat kuota produksi dari Kementerian Perindustrian sebesar 1.400 ton untuk bulan April. Jumlah ini meningkat dari bulan Maret, yakni 560 ton per bulan-nya.

Dengan peningkatan jumlah produksi tersebut, Sigit berharap, stok atau ketersediaan minyak goreng curah dalam keadaan aman dan cukup guna memenuhi kebutuhan atau permintaan dari masyarakat.

"Tentunya kami ingin pastikan bahwa setiap hari produksi minyak curah betul-betul terdistribusi," kata Sigit.

Menurut dia, setelah produksi di wilayah Palembang terpenuhi, maka pihak produsen bisa mendistribusikan minyak goreng curah untuk wilayah lain, seperti Jambi dan wilayah lainnya sesuai kebutuhan-nya.

Di dalam tinjauan tersebut, Kapolri mendapat informasi soal kekurangan bahan baku minyak goreng berupa buah tandan segar.

Mengantisipasi hal itu, Sigit menyebutkan akan melakukan pengecekan lebih lanjut terkait dengan hal tersebut.

"Namun demikian, kami harapkan produksi dari target yang diberikan Kemenperin betul-betul bisa dipenuhi oleh PT. TBL," ujarnya.