Waduh, Sepuluh Ranjau Laut Ukraina 'Lepas' di Laut Hitam, Rusia Sebut Timbulkan Ancaman Terhadap Kapal Dagang

JAKARTA - Rusia menyebut sejumlah ranjau yang dipasang Ukraina di Laut Hitam kini 'lepas', mengapung di lautan dan tidak diketahui lokasi pastinya, dinilai menimbulkan ancaman terhadap kapal dagang.

Sekitar selusin ranjau yang ditambatkan Angkatan Laut Ukraina di Laut Hitam sekitar sebulan yang lalu, sekarang mengapung dan lokasi pastinya tidak diketahui, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

Menurut pejabat itu, selusin ranjau putus kabelnya karena kondisi yang tidak kuat menahan cuaca badai, hingga mengapung ke selatan di bagian barat Laut Hitam.

Perwira tinggi militer dengan pangkat mayor jenderal tersebut ingat, satu ranjau Ukraina telah ditemukan dan dinetralkan oleh spesialis Turki baru-baru ini. Satu lagi diledakkan di perairan teritorial Rumania.

"Di mana sisa ranjau Ukraina, mungkin mengapung saat ini, menjadi kekhawatiran banyak orang," kata Konashenkov, dikutip dari TASS 1 April.

Dia menekankan, tindakan kriminal Kyivv tersebut menciptakan ancaman terhadap kapal dagang dari semua negara Laut Hitam.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengumumkan pada Hari Senin, sebuah ranjau ditemukan di Laut Hitam dekat perbatasan dengan Bulgaria.

"Pada 28 Maret 2022, sebuah ranjau ditemukan di dekat perbatasan dengan Bulgaria di lepas pantai Igneada, di mana tim pertahanan bawah laut segera dikirim. Ranjau itu diamankan dan pekerjaan untuk menjinakkannya sedang berlangsung," kata pernyataan itu.

Tak lama berselang, tim spesialis Turki berhasil menetralisir ranjau tersebut, sebut Kementerian Pertahanan Nasional Turki.

"Tim pertahanan bawah laut menetralisir ranjau yang terdeteksi pada 28 Maret 2022, di luar kota Igneada," ungkap kementerian.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, dia membahas masalah ini dengan perwakilan Rusia dan Ukraina. Menteri Akar juga menyatakan bahwa setelah insiden itu, kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Turki ditugaskan di wilayah tersebut.

Sepekan sebelumnya pada 19 Maret, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) melaporkan ranjau yang ditempatkan oleh Angkatan Laut Ukraina di dekat pelabuhan Laut Hitam, dapat mengapung menuju Bosporus dan Laut Mediterania karena kabel putus.