NASA Tunda Terbangkan Turis ke ISS yang Akan Lakukan Penelitian, Ini Penyebabnya!
JAKARTA - Misi pariwisata luar angkasa NASA yang akan menuju ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dilaporkan telah ditunda.
Misi yang dijuluki Ax-1 itu digagas oleh perusahaan luar angkasa Axiom Space yang berbasis di Texas, Amerika Serikat (AS). Misi ini seharusnya diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida pada Minggu, 3 April, tetapi dijadwalkan kembali menjadi Rabu, 6 April.
Sepertinya, NASA lebih memilih untuk mempersiapkan misi ke Bulan Artemis I di landasan peluncuran terdekat, sehingga menyebabkan misi Ax-1 tertunda dahulu.
Pada misi Ax-1, tiga astronot amatir akan terbang dengan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon yang ditenagai ke orbit oleh roket Falcon 9. Tiga astronot itu meliputi investor dan filantropis Kanada Mark Pathy, pengusaha Amerika Larry Connor, dan mantan pilot Angkatan Udara Israel Eytan Stibbe.
Ketiganya dilaporkan telah membayar masing-masing sekitar 55 juta dolar AS atau setara Rp789 miliar untuk perjalanan 10 hari tinggal di ISS. Semua astronot amatir itu akan didampingi oleh komandan misi Michael López-Alegría sekaligus mantan astronot NASA.
“Kumpulan pionir ini kru ruang angkasa pertama dari jenisnya mewakili momen yang menentukan dalam pengejaran abadi umat manusia untuk eksplorasi dan kemajuan," ujar López-Alegría beberapa waktu lalu.
Semua awak telah menjalani pelatihan intensif selama berbulan-bulan untuk misi yang akan melibatkan pelaksanaan berbagai demonstrasi penelitian dan teknologi dalam kondisi gaya berat mikro, serta menikmati pemandangan Bumi yang menakjubkan 250 mil di bawah.
Baca juga:
ISS akan lebih ramai dari biasanya saat mereka datang. Biasanya, ISS dihuni sekitar enam atau tujuh astronot dari berbagai negara, tetapi ketika kru Ax-1 tiba, jumlah itu akan meningkat menjadi 11 orang.
Sebagai bagian dari persiapan akhir untuk Ax-1, NASA akan melakukan uji api statis mesin roket Falcon 9 pada Senin, 4 April, dua hari sebelum peluncuran.
“Saya tahu dari pengalaman langsung bahwa apa yang manusia temui di luar angkasa sangat mendalam dan mendorong mereka untuk memberikan kontribusi yang lebih berarti saat kembali ke Bumi. Saya berharap dapat memimpin kru ini dan kontribusi mereka yang bermakna dan produktif berikutnya untuk kisah manusia, baik di orbit maupun di rumah," tutur López-Alegría seperti dikutip dari Digital Trends, Rabu, 30 Maret.