Sebulan Perang, Rusia Klaim Berhasil Lumpuhkan 1.627 Tank dan 167 Peluncur Roket Ukraina

JAKARTA - Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan empat kendaraan udara tak berawak Ukraina dalam 24 jam terakhir, termasuk sebuah pesawat tak berawak yang terbang menuju Sevastopol di atas Laut Hitam, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pada Hari Sabtu.

"Tiga kendaraan udara tak berawak Ukraina hancur di atas Balakleya, Kiev dan Chernigov pada hari terakhir. Selain itu, sebuah pesawat tak berawak Ukraina yang terbang di atas Laut Hitam menuju Sevastopol juga jatuh," ungkapnya melansir TASS 27 Maret.

Lebih jauh Mayjen Konashenkov menerangkan, pertahanan udara Rusia juga menjatuhkan helikopter Mil Mi-24 Ukraina di atas pemukiman Staraya Basan.

Tak hanya itu, Angkatan Dirgantara Rusia menghancurkan 91 fasilitas militer Ukraina dalam 24 jam terakhir, termasuk dua pos komando dan dua stasiun peperangan elektronik, kata Konashenkov.

"Pesawat taktis dan militer menargetkan 91 fasilitas militer Ukraina dalam 24 jam terakhir, termasuk dua pos komando, 11 depot amunisi lapangan, dua stasiun peperangan elektronik, serta 20 benteng Angkatan Bersenjata Ukraina dan 52 tempat penyimpanan peralatan militer," paparnya.

Ditambahkan olehnya, Angkatan Bersenjata Rusia berhasil menghancurkan 271 drone dan 1.627 tank Angkatan Bersenjata Ukraina sejak awal operasi militer khusus di Ukraina.

"Sebanyak 271 drone, 1.627 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 167 peluncur roket ganda, 669 senjata artileri lapangan dan mortir, serta 1.474 kendaraan militer khusus telah dihancurkan sejak dimulainya operasi militer khusus," paparnya.

Diketahui, Rusia memulai invasi ke Ukraina setelah mendapat lampu hijau dari Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari lalu, untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi, tanpa keinginan menduduki wilayah dan tidak menargetkan warga sipil.

Sementara, Ukraina dan Barat menyebut itu hanya dijadikan dalih untuk melakukan serangan, dengan beragam sanksi dijatuhkan terhadap Rusia sebagai tindakan tegas. Ribuan orang tewas dan luka-luka, sementara jutaan lainnya terpaksa mengungsi akibat perang yang sudah berjalan selama sebulan.