Uni Eropa Minta Apple dan Meta untuk Saling Terhubung dengan Aplikasi Perpesanan yang Lebih Kecil

JAKARTA - Digital Markets Act (DMA), peraturan perundangan baru Uni Eropa, mengharuskan penjaga gerbang di balik aplikasi perpesanan untuk menuruti permintaan aplikasi pesan yang lebih kecil.

Dalam aturannya, DMA akan membutuhkan perubahan besar dalam cara raksasa teknologi menangani pesan yang saat ini lebih baik daripada SMS, dengan fitur seperti berbagi file dan video.

Undang-undang itu bertujuan membuat aplikasi WhatsApp, Facebook Messenger, dan iMessage harus bisa dioperasikan dengan platform perpesanan yang lebih kecil atas permintaan pengembang, seperti Discord.

"Selama hampir delapan jam trilog (pembicaraan tiga arah antara Parlemen, Dewan dan Komisi), anggota parlemen Uni Eropa sepakat bahwa layanan pesan terbesar (seperti Whatsapp, Facebook Messenger atau iMessage) harus dibuka dan beroperasi dengan platform pesan yang lebih kecil, jika mereka meminta," ungkap Uni Eropa dalam pernyataan resminya.

"Pengguna platform kecil atau besar kemudian dapat bertukar pesan, mengirim file, atau melakukan panggilan video di seluruh aplikasi perpesanan, sehingga memberi mereka lebih banyak pilihan. Mengenai kewajiban interoperabilitas untuk jaringan sosial, anggota dewan sepakat bahwa ketentuan interoperabilitas tersebut akan dinilai di masa depan," imbuhnya.

Melansir The Verge, Sabtu, 26 Maret, meskipun undang-undang tersebut belum disahkan, bahasa Uni Eropa dapat memaksa perusahaan seperti Apple dan Meta untuk membuka sistem yang sebelumnya mereka kendalikan sepenuhnya.

Misalnya pengguna hanya dapat mengirim iMessage menggunakan aplikasi iMessage, yang hanya berjalan di perangkat milik Apple.

Lewat aturan baru itu, sepertinya Uni Eropa ingin memaksa Apple untuk mengizinkan aplikasi perpesanan lain berinteraksi dengan iMessage. Ini artinya pengguna dapat melakukan percakapan antara pengguna lintas platform iMessage di iPhone, dan pengguna Telegram di PC Windows.

Menciptakan hal semacam ini, terutama di mana enkripsi terlibat, kemungkinan akan rumit. Penjaga gerbang mungkin hanya memiliki waktu tiga bulan untuk membuat lintas platformnya, tetapi pesan teks baru dapat dioperasikan hingga dua tahun kemudian, atau empat tahun untuk panggilan audio dan video.

Bukan karena tidak mungkin untuk membuat mereka bekerja sama. Meta telah mengintegrasikan beberapa sistem pesannya bersama-sama, dan Apple meluncurkan versi iMessage yang lebih terbuka ke operator bertahun-tahun yang lalu. Pemilik Apple, Steve Jobs sendiri menyebut FaceTime sebagai open source.

Namun dalam sejarah yang lebih baru, Apple telah berubah. Mereka tidak membawa iMessage ke Android sehingga orang akan terus membeli iPhone. Dengan kata lain, ada alasan bisnis untuk tetap tertutup.

"Kami tetap khawatir bahwa beberapa ketentuan DMA akan menciptakan kerentanan privasi dan keamanan yang tidak perlu bagi pengguna kami, sementara yang lain akan melarang kami untuk membebankan biaya atas kekayaan intelektual yang kami investasikan dalam jumlah besar," jelas juru bicara Apple, Fred Sainz.

"Kami sangat percaya pada persaingan dan dalam menciptakan pasar kompetitif yang berkembang di seluruh dunia, dan kami akan terus bekerja dengan para pemangku kepentingan di seluruh Eropa dengan harapan dapat mengurangi kerentanan ini," tambahnya.