Pemerintah Bolehkan Mudik Lebaran, DPR: Bagus, Tapi Beri Kemudahan Bagi yang Belum Vaksin Booster

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay, menyambut baik kebijakan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat mudik pada Lebaran tahun ini. 

Dia berharap, kebijakan ini dapat mengobati kerinduan masyarakat untuk pulang kampung. Terutama, warga masyarakat yang selama 2 tahun terakhir ini tidak berkesempatan mudik.

"Kebijakan ini bagus. Sangat aspiratif dan memenuhi tuntutan masyarakat. Apalagi, saat ini penyebaran virus COVID-19 sudah lebih terkendali," ujar Saleh, Kamis, 24 Maret. 

Meski begitu, menurut Saleh, kebijakan ini perlu dibarengi dengan aspek kearifan khususnya berkenaan dengan persyaratan vaksin booster yang diwajibkan. Sebab kata Saleh, ini akan menjadi persoalan lantaran ada banyak anggota masyarakat yang belum mendapat giliran untuk di-booster.

"Vaksin booster memang sudah jalan. Tetapi, tidak semua bisa dilaksanakan secara bersamaan. Ada jadwal dan target yang sudah diprogramkan. Dipastikan, tidak semua orang yang hendak mudik sudah dibooster," katanya. 

"Bukan karena tidak mau divaksin. Ini lebih pada persoalan waktu dan kapasitas vaksinator kita di berbagai daerah. Terutama di kota-kota besar yang penduduknya banyak yang akan mudik. Kalaupun mereka bekerja keras, rasa-rasanya pasti akan ada keterbatasan," sambung Saleh. 

Karena itu, Legislator Sumatera Utara itu mengatakan ada kearifan bagi mereka yang belum divaksin booster. Apalagi, pelonggaran aturan PPKM sudah banyak yang dilaksanakan. Seperti, tidak ada kewajiban PCR/swab bagi pelaku perjalanan, penghapusan karantina bagi PPLN, kelonggaran di rumah-rumah ibadah, sekolah, tempat-tempat pertemuan masyarakat, dan lain-lain. 

Kalaupun bisa dilonggarkan, tambah Saleh, kewajiban booster ini mestinya bisa dikecualikan bagi orang-orang tertentu. Terutama yang belum mendapat giliran untuk divaksin.

"Kalau mau memberikan kemudahan, tentu akan sangat membantu. Masyarakat diyakini akan sangat senang. Meskipun pada saat yang sama, kita akan tetap mendorong percepatan program vaksinasi booster," tandasnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberi sinyal masyarakat diperbolehkan mudik saat Lebaran Idul Fitri April-Mei 2022.

"Belum dibahas (secara detail), tapi insya Allah mudik boleh. Insyaallah. Mau kita rapikan saja aturannya," ujar Muhadjir Effendy,di kantor Kemenko PMK Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa, 22 Maret. 

Ia mengungkapkan salah satu persyaratan mudik tersebut adalah Masya sudah melaksanakan vaksinasi COVID-19 lengkap dan vaksin booster.

"Untuk jaga-jaga, marilah kita segera melengkapi dua dosis vaksin dan booster. Ramai-ramai booster. Kita pastikan mereka yang booster aman untuk mudik," tambah Muhadjir Effendy.