Tak Mau Gegabah, Begini Rencana Pemerintah Soal Rencana Transisi Pandemi ke Endemi
Luhut Pandjaitan/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah negara yang telah melewati puncak gelombang kasus akibat penyebaran COVID-19 varian Omicron telah kembali melonggarkan pembatasan kegiatan. Bahkan, mereka sudah mulai menerapkan transisi dari pandemi COVID-19 menuju endemi.

Negara yang telah mencoba berdamai dengan COVID-19 ini di antaranya Inggris, Denmark, Irlandia, Denmark, Finlandia, Swedia, Italia Prancis, Norwegia, hingga Singapura.

Untuk diketahui, endemi adalah wabah yang terus terjadi namun terbatas pada wilayah tertentu. Beda dengan pandemi yang perlu menerapkan pengetatan khusus, kebijakan endemi diterapkan untuk mengembalikan kehidupan masyarakat ke kondisi normal dan menganggap COVID-19 sebagai penyakit biasa.

Apakah Indonesia akan ikut melakukan transisi dari pandemi ke endemi? Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku Indonesia pasti akan menuju ke sana.

Tapi, ada yang digarisbawahi oleh Luhut. Luhut tak mau Indonesia juga menerapkan kebijakan tersebut secara tergesa. "Kita tidaklah perlu latah ikut-ikutan seperti negara tersebut," kata Luhut pada Senin, 21 Februari.

Luhut mengungkapkan, pemerintah akan melakukan transisi ini secara bertahap, bertingkat dan berlanjut dengan berbasiskan data indikator kesehatan, ekonomi dan sosial budaya, serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian.

"Usulan konsep, kriteria dan Indikator pandemi ke endemi dari waktu ke waktu masih akan terus disempurnakan dengan para pakar dan ahli di bidangnya," ujar dia.

Luhut mengaku pemerintah masih akan mengevaluasi rencana penerapan status endemi sebelum mulai bertransisi seperti negara lain.

Luhut pun membeberkan indikator yang menjadi pijakan penerapan prakondisi endemi COVID-19 sebelum akhirnya melepas kebijakan PPKM yang masih berlaku sampai saat ini.

Indikator tersebut mulai dari capaian tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi, tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator WHO, hingga kapasitas respons fasilitas kesehatan yang memadai maupun menggunakan surveilans aktif.

Selain itu, lanjut dia, pra-kondisi ini juga harus terjadi dalam rentang waktu yang cukup panjang dan sudah stabil ataupun konsisten.

"Usulan konsep, kriteria dan Indikator pandemi ke endemi dari waktu ke waktu masih akan terus disempurnakan dengan para pakar dan ahli di bidangnya," ucap Luhut.

Luhut mengatakan, cara yang paling utama harus dilakukan pemerintah dan masyarakat menuju transisi dari pandemi ke endemi adalah menggenjot vaksinasi dosis kedua dan booster utamanya bagi para lansia.

Luhut pun mendorong dan meminta bantuan kepada pemerintah daerah beserta jajarannya untuk terus aktif mensosialisasikan dan memaksimalkan jumlah vaksinasi booster bagi yang sudah memiliki tiket vaksin dosis ketiga.

"Saya juga meminta masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga atau pun yang sudah divaksinasi lengkap dengan rentang waktu 6 bulan dapat langsung mendatangi gerai-gerai vaksin yang telah disiapkan," imbuhnya.