JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebutkan dari hasil penyelidikan terungkap adanya indikasi keterlibatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam kerusuhan yang terjadi di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo.
KNPB merupakan salah satu organisasi yang berjuang untuk melepaskan Papua dari NKRI.
Memang ada indikasi keterlibatan KNPB dalam kerusuhan yang diawali dengan demo menolak pemekaran yang terjadi Selasa (15/3), termasuk dari sejumlah unggahan video saat aksi dilakukan.
“Selain itu adanya afiliasi dengan Aliansi Mahasiswa Papua Jawa, Bali dan Sumatera (AMP Jabasu) yang juga merupakan perpanjangan tangan dari KNPB,” kata Irjen Fakhiri dikutip Antara, Jumat, 18 Maret.
Meskipun ada indikasi tersebut, namun anggota masih terus mendalami guna mengungkap keterlibatan KNPB.
- https://voi.id/berita/146461/menkes-budi-sadikin-sebut-pandemi-dan-endemi-sama-saja-hanya-beda-nama
- https://voi.id/berita/146372/banjir-minyak-goreng-setelah-het-dicabut-dpr-wanti-wanti-pemerintah-awasi-permainan-konglomerat-sawit
- https://voi.id/berita/146473/datangi-bareskrim-gegara-dikasih-doni-salmanan-tas-dior-atta-halilintar-belum-pernah-dipakai-masih-ada-merek
Diberitakan sebelumnya, demo penolakan daerah otonomi baru (DOB) yang dilaksanakan di halaman Kantor Kominfo Yahukimo di Dekai awalnya berlangsung damai, namun tiba-tiba para pendemo melakukan aksi pembakaran dan perusakan terhadap ruko-ruko yang ada di sekitarnya.
Melihat aksi tersebut, anggota kepolisian kemudian melakukan tindakan pencegahan guna melindungi masyarakat lainnya, kata Fakhiri seraya menambahkan, akibatnya dua orang meninggal dunia, empat orang terluka termasuk dua anggota Polri.
Kapolda menyebutkan baru satu orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni L. Saat ini situasi keamanan di Dekai sudah berangsur aman dan aktivitas masyarakat kembali pulih.
“Warga yang sebelumnya mengungsi ke Mapolres Yahukimo di Dekai telah kembali ke rumah masing-masing,” kata Kapolda Papua.