Tragedi Satu Keluarga Tewas Kesetrum di Rumah Elit Pulomas, Berawal saat Anak Bayi 1 Tahun Ingin Mandi Sore Pakai Air Hangat
JAKARTA - Kapolsek Pulogadung Kompol David kembali menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sementara, saksi mengatakan di dalam rumah tempat tewasnya satu keluarga karena kesetrum mesin penghangat air, hanya dihuni lima orang.
Rumah yang terletak di Jalan Pulomas Barat 12, No. 4, RT 003/10, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, adalah milik orang tua korban yang baru saja di renovasi.
Kompol David merinci, lima orang tersebut adalah Bernard (36), Novianti (29), AE (bayi laki-laki usia 1 tahun), Sumiati (51) dan seorang asisten rumah tangga.
Dijelaskan David, peristiwa itu terjadi pada Minggu 20 Maret sekitar pukul 16.00 WIB. Sore itu, Novianti (29) sedang memandikan anak lelakinya yang berinisial EA (1) di dalam bak mandi.
"Tiba - tiba ada aliran korsleting. Dugaan awal dari colokan shower pemanas heater (mesin pemanas air) yang menempel. Jadi (strum) terkena bayi dan sang ibu akhirnya (sempat) berteriak minta tolong," kata Kompol David kepada wartawan, Senin 21 Maret.
Kemudian, sambungnya, datang pengasuh bayi bernama Suratmi (51) ke arah teriakan Novianti. Ternyata Novianti terkena setrum. Begitupun Suratmi juga terkena setrum aliran listrik.
Baca juga:
- Ternyata Rumah Elit di Pulomas Tempat Satu Keluarga Tewas Kesetrum Dalam Tahap Renovasi, Puslabfor Mabes Polri Turun Tangan
- Kondisi Empat Jasad Satu keluarga Saling Menempel akibat Kesetrum Mesin Pemanas Air di Perumahan Elit Pulomas
- Pengasuh Bayi yang Tewas Kesetrum Mesin Pemanas Air di Perumahan Elit Pulomas Dibawa Pulang ke Wonogiri
- Satu Keluarga Tewas Kesetrum Mesin Pemanas Air di Kamar Mandi Perumahan Elit Pulomas Jaktim
"Lalu sang suami (Bernard) yang sedang makan bergegas mendatangi anak dan istri yang sedang berada di kamar mandi. Bernard datang ke arah teriakan istri dan anaknya yang berada di kamar mandi," katanya.
Sumiati dan Bernard pun diduga ikut tersetrum aliran listrik.
"Di rumah itu ada 5 orang (4 korban tewas tersetrum dan seorang pembantu). Enggak lama kemudian, pembantu (satu orang selamat) ini ruangannya terpisah. Dia engga tau tapi dia mendengar suara teriakan. Dia mendatangi kamar mandi dan mendapati posisi para korban (4 orang) sudah tergeletak," katanya.
Kompol David menjelaskan, pemilik rumah adalah orang tua dari korban yang meninggal dunia.
"Jadi ini anaknya (korban) mau tinggal di situ, rumah baru direnovasi 2 bulan. Baru mau nempati. Jenazah (Bernard Gunawan, Novianti dan anaknya berinisial EA) sudah dibawa ke rumah duka Heaven," ujarnya.
Saat ini, kasusnya masih dalam pendalaman Polsek Pulogadung.
"Masih didalami, terkait kejadian tersebut. Ada colokan strum (berwarna) hitam (yang) gosong," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa tragis dialami satu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak berinisial BG (37), NB (29) dan EA (1) pada Minggu 20 Maret, malam.
Mereka meregang nyawa setelah diduga kuat tersengat aliran listrik dari water heater di sebuah kamar mandi rumahnya yang berada di Jalan Pulomas Barat 12, No. 4, RT 003/10, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Selain satu keluarga itu, seorang pengasuh bayi berinisial SM (51) juga ikut tewas bersama satu keluarga tersebut. Akibat kejadian sengatan aliran listrik itu, total sebanyak 4 orang korban meninggal dunia.