Holder Shiba Inu Menurun, Ada Apa?
JAKARTA – Pemegang token Shiba Inu (SHIB) dikabarkan mengalami penurunan kendati sebelumnya mengalami peningkatan signifikan dalam 3 bulan terakhir. Pemegang token meme dan “pembunuh Dogecoin” itu mengalami penurunan sebanyak 32.832 holder.
Dilnsir dari NewsBTC, antara 17 dan 18 Maret, jumlahnya menurun dari 1.199.452 menjadi 1.166.620. Angka menunjukkan awal bulan ini bahwa volume transaksi on-chain token Shiba Inu telah menurun selama empat bulan berturut-turut. Antara Januari dan Februari 2022, jumlah ini menurun 9,27 persen, dari 283.267 menjadi 257.002.
Tidak hanya itu, pencarian di mesin pencari Google dengan kata kunci “Beli koin Shiba Inu” juga mengalami penurunan sebesar 97 persen dalam periode November 2021 hingga Februari 2022. Sebagai informasi, token Shiba Inu dibuat oleh sosok yang mengaku dirinya sebagai “Ryoshi” pada Agustus 2020 lalu.
Baca juga:
Menurut platform analitik IntoTheBlock, 95 persen holder SHIB telah menahan selama antara satu dan hingga 12 bulan, menunjukkan suasana jangka panjang yang bullish, sementara sentimen jangka pendek adalah suram.
Token meme tersebut dikuasai oleh para whale. Hampir 80 persen dari semua SHIB yang beredar dipegang oleh individu dengan kekayaan bersih 100.000 dolar AS atau lebih.
Tanda-tanda pertama penurunan minat pada Shiba Inu muncul pada awal Februari, ketika meme mata uang kripto kehilangan lebih dari 4.000 alamat penyimpanan antara 28 Januari dan 3 Februari 2022.
Penurunan minat dapat menandakan bahwa trader mata uang kripto mengurangi eksposur mereka ke aset berisiko. Ada bukti bahwa pemegang jangka panjang telah mengumpulkan Bitcoin, dengan jumlah total yang dipegang mencapai 11,7 juta BTC pada 17 Maret 2022, hari yang sama SHIB kehilangan hampir 30.000 pelanggan.
Terlepas dari penurunun pemegang token, komunitas Shiba Inu Turki berhasil bertemu dengan pemerintah yang dikabarkan tertarik mengadopsi SHIB. Kendati demikian, belum ada informasi lebih detail mengenai hal tersebut.