Google Kalah Banding di Rusia, Dipaksa Bayar Tsargrad Rp15 Juta Per hari
JAKARTA – Saluran televisi dari seorang pengusaha Rusia yang terkena sanksi Barat, pada Kamis 17 Maret mengatakan Google Alphabet Inc telah kalah dalam pengadilan banding terhadap putusan tahun 2021. Google diharuskan membayar denda majemuk karena memblokir akses ke akun YouTube saluran mereka.
Pengadilan Arbitrase Distrik Moskow tidak dapat memberikan informasi melalui telepon dan tidak menanggapi permintaan komentar melalui email yang diminta Reuters. Google, yang menurut Tsargrad memblokir akun YouTube pada Juli 2020, tidak menanggapi permintaan komentar atas kasus ini.
Google mempermasalahkan denda harian sebesar 100.000 rubel (Rp 15juta) yang diperintahkan untuk dibayarkan pada April 2021 setelah gagal membuka blokir akun YouTube Tsargrad TV. Ini adalah, saluran Kristen Ortodoks yang dimiliki oleh pengusaha Rusia, Konstantin Malofeev.
Pengadilan Arbitrase Moskow mengatakan tahun lalu denda harian akan berlipat ganda setiap minggu jika gagal dipatuhi Google. Tsargrad mengatakan Google sudah berutang denda 1 miliar rubel (Rp 138 miliar), pada pertengahan Maret.
"Saat ini, perintah eksekusi telah dikeluarkan, perintah penegakan telah dimulai dan dana yang cukup untuk memenuhi tindakan pengadilan telah disita dari akun Google," kata Tsargrad dalam sebuah pernyataan.
Konfrontasi yang memanas antara Moskow dan perusahaan teknologi asing telah meningkat sehubungan dengan krisis di Ukraina. Rusia telah memblokir akses ke media sosial andalan Meta Platforms Inc, Facebook dan Instagram.
Baca juga:
Tsargrad mengatakan denda akan berhenti bertambah ketika mencapai 1 miliar rubel. Namun mulai September nanti, batasan itu akan dihapus.
Amerika Serikat dan Uni Eropa juga memberlakukan sanksi terhadap Malofeev pada tahun 2014 atas tuduhan bahwa dia mendanai separatis pro-Moskow yang bertempur di Ukraina. Namun hal ini mereka bantah. Rusia sendiri menganggap sanksi Barat seperti itu ilegal.
Malofeev mengatakan Tsargrad bermaksud untuk mengajukan tuntutan hukum baru terhadap Google, yang menuntut akun tersebut diblokir di negara lain.
"Beberapa pengadilan lokal akan menolak untuk mendukung kami, misalnya, di Amerika Serikat, karena saya berada di bawah sanksi. Namun di tempat lain mereka akan membantu kami," kata Malofeev kepada Reuters. "Alhamdulillah Google ada di India, China, Brasil, dan negara-negara lain. Kami akan mengumpulkan uang di sana sampai keputusan pengadilan sepenuhnya direalisasikan."