Dinkes Catat 44 Kasus Demam Berdarah di Kendari, Tersebar di 6 Kecamatan
KENDARI - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat ada 44 warga di daerah itu yang terserang penyakit demam berdarah dangue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum mengatakan, saat ini kasus DBD di daerah itu tersebar di enam kecamatan.
"Kasus DBD di Kota Kendari berdasarkan data yang direkap selama periode Januari-Februari 2022 ini sebanyak 44 kasus," katanya saat dihubungi via telepon di Kendari, Antara, Rabu, 16 Maret.
Dia menjelaskan secara umum kasus DBD di Kota Kendari menurun dalam empat tahun terakhir. Pada 2019 tercatat 450 kasus dengan kasus meninggal dua. Tahun 2020 turun menjadi 307 kasus dengan enam kasus meninggal, serta di 2021 jumlah kasus DBD kembali turun menjadi 201 dengan empat kasus meninggal.
Dia meminta warga mewaspadai potensi penyebaran DBD, apalagi saat ini dalam kondisi sering terjadi hujan yang akan meninggalkan kubangan atau genangan air yang menjadi tempat potensial berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
"Jika ada wadah yang tergenang, di situ nyamuk bertelur dan tentunya bakal ada jentik baru, makanya warga harus terus waspada DBD," ujar dia.
Baca juga:
- Ade Armando 'Tampar' Saifuddin Ibrahim yang Usulkan Kemenag Hapus 300 Ayat Al-Qur'an: Ini Penghinaan!
- Pembalap MotoGP Tak Pakai Masker Saat Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
- Biaya Pembangunan Sirkuit Formula E Membengkak, PAN Sebut Masih Mahal Lintasan MotoGP Mandalika
- Anak Buah Anies Sebut Pembangunan Sirkuit Formula E Enggak Ribet, Aspalnya Sama Seperti Jalan Raya
Ia mengajak seluruh masyarakat di daerah tersebut agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), guna memberantas penyakit demam berdarah dangue.
"PHBS serta mau menjaga lingkungan dan membersihkan rumah sendiri, baik di dalam maupun di luar rumah itu penting untuk mencegah DBD," kata dia.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat agar melakukan 3M plus yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk.