42 Kasus DBD Muncul di Mukomuko dalam 8 Bulan, 2 Meninggal
Petugas mengasapi kawasan pemukiman untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). (Antara-Iggoy el Fitra)

Bagikan:

BENGKULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko menangani 42 kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam delapan bulan sejak Januari 2023.

"Ada 42 kasus DBD tersebar di sejumlah wilayah daerah ini," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Bengkulu, Selasa 12 September, disitat Antara.

Dari 42 kasus DBD tersebut, dua pasien DBD dari Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto meninggal dunia. Sisanya, kata dia, sembuh setelah menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan yang tersebar di Mukomuko.

Adapun dua kasus DBD yang meninggal dunia, yakni Rislaini (56) positif DBD dan Herwilin (34) terduga DBD. Dua kasus meninggal ini dirawat bersama dua anggota keluarganya yang juga DBD.

Ruli menuturkan, sejumlah upaya dilakukan pihaknya untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di Mukomuko, seperti rapid test atau tes cepat massal di sejumlah lokasi yang ditemukan kasus DBD. Upaya itu pun telah rampung dilaksanakan.

Dinkes juga, lanjut dia, melakukan survei demam secara massal untuk mendeteksi dini penderita penyakit DBD di daerah ini agar bisa dilakukan penanganan segera.

"Kami menyiapkan alat tes cepat DBD di sebanyak 17 puskemas agar pemeriksaan warga yang diduga terindikasi penyakit ini cepat terdeteksi," ucapnya.

Selain itu juga, kata dia, membagikan larvasida kepada warga, sebagai upaya memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue.

Pemberian larvasida dilaksanakan oleh puskesmas untuk membunuh jentik nyamuk penular DBD di rumah-rumah.

Kata Ruli, Dinkes akan melakukan pengasapan secara massal di lokasi rumah warga yang meninggal akibat DBD, guna mencegah meluasnya penyakit demam berdarah dengue di wilayah tersebut.