Satu Keluarga Meninggal karena DBD, Kemenkes Turunkan Tim Pengumpul Data
Ilustrasi Foto: Antara

Bagikan:

BENGKULU - Tim Kelompok Kerja Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) ke Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu diturunkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk mengumpulkan data dan informasi terkait dugaan satu keluarga meninggal dunia akibat DBD.

"Kemungkinan hari Rabu (23 Agustus) kita kedatangan tamu dari Tim Kelompok Kerja Vektor DBD Kemenkes RI," kata Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo, mengutip Antara, Minggu, 20 Agustus.

Menurut Ruli, pihak Kemenkes RI datang ke Mukomuko karena kondisi kejadian luar biasa (KLB) di daerahnya. Terlebih ada satu keluarga meninggal dunia yang diduga akibat DBD.

Ia menyatakan, meskipun hasil pemeriksaan medis di daerah ini, hanya satu dari empat orang dalam satu keluarga di daerah yang meninggal tersebut positif DBD, tetapi mereka menilai kejadian di daerah ini KLB.

Satu keluarga yang meninggal dunia tersebut, yakni Firmasyah (65), Rislaini (56), Herwilin (34), dan satu bayi yang masih dalam kandungan Herwilin.

Namun dari sebanyak empat orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia tersebut, satu orang yang dinyatakan positif DBD, satu orang suspect DBD, dan dua orang negatif DBD.

Kendati demikian, katanya, mereka telah menilai kejadian di daerah ini KLB karena ada kasus kematian. Dan mereka menilai satu rumah tersebut keluhannya itu.

Kemudian, katanya, mereka menganggap KLB karena ada kematian dalam satu keluarga akibat DBD tetapi belum sempat terperiksa.

Terkait upaya yang telah dilakukan oleh dinas kesehatan dalam menangani kasus DBD di wilayah Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, katanya, dengan melakukan Penyelidikan epidemiologi (PE) di lokasi rumah warga yang dinyatakan positif DBD.

Selain itu, katanya, dinkes dibantu pihak kepolisian resor melakukan pengasapan atau fogging massal di lokasi rumah warga yang meninggal akibat DBD guna memberantas vektor DBD di wilayah tersebut.

Kemudian, instansinya meminta partisipasi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit DBD di lingkungan masing-masing.

Ia mengatakan PSN dikoordinasikan oleh puskesmas melalui camat. Untuk waktu pelaksanaan PSN bisa pada Jumat atau Minggu.

Gerakan bersama PSN di daerah ini, katanya, tidak hanya dilakukan di Desa Lubuk Sanai tetapi di seluruh desa di Kabupaten Mukomuko.