Bagikan:

BOGOR - Sejak awal Januari hingga Juni 2024, korban meninggal dunia karena terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah mencapai 18 orang di Kabupaten Bogor.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menjelaskan, jumlah pasien DBD yang meninggal duna ini berdasarkan data dari puskesmas, klinik, dan rumah sakit di Kabupaten Bogor.

"Peningkatan kasus mulai akhir 2023 terutama Desember sebanyak 278 kasus, Januari 256 kasus, Februari 313 kasus, Maret 561 kasus dan April 408 kasus," ujar Adang, Jumat 7 Juni.

Adang menyebutkan, total kasus DBD di Kabupaten Bogor sejak Januari hingga Juni 2024 sudah 1.932 orang. Sedangkan yang meninggal 18 orang.

Menurutnya, dibanding 2023 ada peningkatan kasus DBD di Kabupaten Bogor. Peningkatannya hampir dua kali lipat pada tiap bulannya.

Sejak awal Januari hingga Juni, ada ratusan warga terpapar DBD dan membutuhkan penanganan lebih lanjut oleh tim medis.

"Sebaran kasus DBD tertinggi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Cibinong 224 kasus, Cileungsi 209 kasus, Jonggol 145 kasus, Gunung Putri 134 kasus, dan Kecamatan Bojonggede 93 kasus," paparnya.

Adang menyebutkan, pihaknya terus berupaya melakukan imbauan serta sosialisasi pola hidup bersih guna mencegah bertambahnya pasien DBD di Kabupaten Bogor.

Salah satunya dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan. "Kami terus lakukan edukasi masyarakat supaya mau PSN dan gerakan bersih-bersih lingkungan minimal satu minggu dalam satu kali," ucap Adang.

Selain itu penerapan PSN saat ini sangatlah penting, mengingat faktor cuaca yang tidak menentu kerap kali terciptanya tempat untuk berkembangbiaknya nyamuk.

“Cuaca kadang hujan kadang panas, menyebabkan perindukan dan tempat bertelur nyamuk sangat banyak dan akhirnya menetas secara bersamaan," katanya.