Salah Satu Korban KKB Papua Ternyata Warganya Anies Baswedan, Pemprov DKI Bakal Kasih Bantuan
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku dirinya baru mengetahui bahwa ada warga Jakarta yang menjadi korban penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga tewas beberapa hari lalu.
Riza bilang, Pemprov DKI lewat Dinas Sosial DKI akan memberikan bantuan terhadap keluarga korban yang tinggal di Jakarta Pusat tersebut.
"Prinsipnya, Dinsos nanti pasti akan memberikan perhatian dan kepeduliannya. Bentuknya nanti seperti apa, berapa, bagaimana nanti kita koordinasikan dengan Dinsos," kata Riza kepada wartawan, Selasa, 15 Maret.
Sebagaimana diketahui, salah satu korban meninggal dunia atas serangan KKB bernama Syahril Nurdiansyah (21). Syahril merupakan warag Kecamatan Sawah Besar.
Syahril adalah pekerja PT Palapa Timur, Telematika (PTT) di pedalaman Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Pembantaian terhadap karyawan PT PTT tersebut terjadi Rabu, 2 Maret, dengan satu korban selamat bernama Nelson Sarira dan delapan korban meninggal dunia.
Delapan korban meninggal dunia itu ialah tiga karyawan PTT, yaitu Billy Garibaldi, Renal Tegasye Tentua, dan Bona Simanulang; seorang warga yang menjadi pemandu Gogon atau Bebi Tabuni; serta empat karyawan kontraktor yakni Jamaluddin, Syahril Nurdiansyah, Ibo, serta Eko Septiansyah.
Nelson yang selamat dari penyerangan tersebut bercerita, awalnya pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIT, kamp karyawan PTT didatangi oleh sekitar 10 orang anggota KKB.
Baca juga:
- 3 Karyawan Korban Penembakan KKB Papua di Puncak Papua Terima Santunan Jamsostek Rp1,01 Miliar
- Komnas HAM: Selama Bupati Pegunungan Tak Bisa Komunikasi dengan KKB, Kekerasan di Papua Sulit Diredam
- Di Tengah Teror Brutal KKB, Komnas HAM Bakal Ajak Tokoh OPM Papua Dialog Damai
- Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri: KKB Penyerang Pekerja di Intan Jaya Anak Buah Undius Kogoya
Gerombolan bersenjata yang membawa sejumlah alat tajam seperti parang, kapak, bahkan menenteng beberapa pucuk senjata api itu langsung masuk ke kamp karyawan PTT untuk melakukan pembantaian terhadap para karyawan yang masih tertidur lelap.
Nelson Sarira sempat kabur sehingga bisa selamat. Dari tempat persembunyiannya itu, Nelson juga sempat mendengar bunyi tembakan senjata api di kamp PTT. Nelson baru berani kembali ke kamp setelah memastikan situasi sudah benar-benar aman.