Menkes: Kalau Kita Disiplin Vaksin COVID-19, Mudah-mudahan Kondisi di Bulan Puasa Lebih Baik
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan aktivitas di bulan ramadan bisa normal. Asalkan cakupan vaksinasi dua dosis dan pemberian dosis ketiga atau booster bagi kelompok rentan sudah tercapai.
"Mudah-mudahan, kalau kita bisa disiplin vaksinasi dosis kedua untuk masyarakat dan juga lansia, mudah-mudahan nanti kondisi kita di bulan puasa menjadi lebih baik dan ini merupakan salah satu kondisi agar kita bisa mengkaji kembali apa yang akan kita putuskan nanti di masa ramadan dan idulfitri tahun ini," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring, Senin, 14 Maret.
Selain untuk menyambut bulan puasa, cakupan vaksin COVID-19 ini harus segera dikebut menyusul adanya sub varian Omicron BA.2. Apalagi, jenis varian baru ini membuat angka penularan dan angka kematian usia rentan di tiga negara seperti Inggris, Hong Kong, dan Korea Selatan menjadi meningkat.
"Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita," tegas eks Wakil Menteri BUMN itu.
"Bagaimana caranya kita bisa mengurangi orang yang masuk rumah sakit dan orang yang meninggal adalah dengan memastikan percepatan vaksinasi, khususnya bagi lansia seperti ayah ibu kita, kakek nenek kita yang usianya di atas 60 tahun karena mereka populasi yang sangat rawan untuk masuk ke rumah sakit," imbuh Budi.
Budi meminta masyarakat saling meyakinkan kelompok lansia untuk mau mendapatkan vaksin COVID-19 dua dosis bahkan dilengkapi dosis ketiga. Selain itu, publik juga diminta tak pilih-pilih vaksin agar target vaksinasi segera tercapai.
"Perlu sekali kita menyegerakan vaksinasi minimal lengkap atau minimal dua dosis, idealnya tiga dosis ke para lansia kita untuk melindungi mereka," ujarnya.
Baca juga:
Terakhir, Menkes Budi menyinggung, Indonesia memang saat ini sudah mengalami laju penurunan kasus COVID-19. Hanya saja, dia meminta agar masyarakat tetap menaati protokol kesehatan.
Apalagi, saat ini, ada dua provinsi yang baru mengalami penurunan jumlah kasus aktif tapi belum mengalami pelandaian. Dua provinsi itu, sambung Budi, adalah Kalimantan Utara dan Nusa Tenggara Timur.
"Kasus di Indonesia menurut production rate sudah menurun. Kami mengamati tingga ada dua provinsi yang relatif masih belum menurun tapi melandai yaitu Kalimantan Utara dan Nusa Tenggara Timur," pungkasnya.