KPU-Bawaslu Ternyata Tak Cuma Ketemu Cak Imin, Tapi Juga Sowan ke Semua Pimpinan DPR
JAKARTA - Pertemuan tujuh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lima Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terpilih dengan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, menuai polemik.
Pertemuan tersebut menimbulkan beragam spekulasi, termasuk dikaitkan dengan usulan penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan oleh Cak Imin.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, mengklarifikasi pertemuan antara Cak Imin dan KPU-Bawaslu. Dasco mengatakan kunjungan penyelenggara pemilu itu ke pimpinan DPR untuk bersilaturahmi dan tidak ada agenda tersembunyi.
"Saya perlu klarifikasi bahwa anggota KPU dan Bawalsu itu tidak gelap-gelapan tapi secara terang terangan melakukan silaturahmi," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 14 Maret.
Bahkan kata Dasco, komisioner terpilih KPU-Bawaslu sudah sowan terlebih dahulu ke Ketua DPR dan dirinya.
"Silaturahmi itu tidak dilakukan kepada Cak Imin saja, kepada Mbak Puan kepada wakil-wakil pimpinan DPR yang lain termasuk saya," sambungnya
Ketua Harian Gerindra itu menerangkan, sebelum bertandang ke ruang kerja Cak Imin, mereka sudah lebih dulu menemuinya. Sehingga tidak perlu dikait-kaitkan dengan persoalan yang ada.
"Ke tempat saya dulu sebelum ke Cak Imin. Nah, sehingga saya pikir itu tidak perlu dijadikan polemik. Justru ini bisa dijadikan tradisi bahwa yang baru walaupun belum dilantik itu melakukan silaturahmi aja, perkenalan dan sama sama datangnya gak sendiri sendiri," jelas Dasco.
Sekali lagi Dasco menegaskan bahwa kunjungan KPU-Bawaslu ke semua pimpinan DPR.
"Ya ke semua pimpinan DPR," tandasnya.
Baca juga:
- Patut Dicurigai, Pertemuan Cak Imin dengan Komisioner KPU-Bawaslu Bawa Misi Penundaan Pemilu
- Saat Luhut Klaim Big Data Penundaan Pemilu, Fadli Zon Justru Sindir Perpanjangan Masa Jabatan Menko Marves
- Ramai Bahas Penundaan Pemilu, KPU: Sudah Diputuskan 14 Februari 2024
- BIN Sumbar Targetkan Vaksinasi 10 Ribu Warga di Delapan Daerah